Tampilkan postingan dengan label Episode. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Episode. Tampilkan semua postingan

Sinopsis Paradise Ranch Episode 15

PARADISE RANCH

EPISODE 15




Dong Joo menahan kepergian Da Ji dan juga melarang Da Ji untuk bertemu dengan Yun Ho, bahkan Dong Joo juga melarang Da Ji untuk berbicara dengan Yun Ho. Da Ji kesal dan dia bertanya, "Mengapa kau menjadi seperti ini? Kau pikir, kau ini siapa?!" Dong Joo menjawab dengan ketus, "Aku tidak bisa diam saja melihat kau bertemu dengan pria lain! Mulai dari sekarang, aku tidak akan membiarkan kau pergi ke sisi orang lain. Tidak akan!" Da Ji terkejut mendengar ucapan Dong Joo, "Apa maksudmu?" Dong Joo menjawabnya dengan malu-malu, "Apa artinya itu?? Itu artinya aku menyukaimu..." Da Ji tertegun mendengar pengakuan Dong Joo itu. Dong Joo berkata pada Da Ji, "Kenapa? Apa tidak ada yang mau kau katakan?"



Da Ji menunduk dan dia mulai menangis, Dong Joo terkejut melihat Da Ji yang menangis dan berusaha menenangkannya, "Hey, mengapa kau menangis? Da Ji ah..." Da Ji menjawab pertanyaan Dong Joo disela tangisannya, "Seseorang yang di rumorkan dengan pria yang sudah menikah... Dan tidak memiliki harga diri.... Mengapa kau menyukai seseorang seperti itu hah?" Dong Joo sadar bahwa dia lah yang mengatakan kata-kata ejekan itu pada Da Ji, "Hm aku mengatakan hal itu karena kau sepertinya kembali bersama dengan Seo Yun Ho lagi." Da Ji berkata, "Aku tidak bersama dengan Yun Ho kembali. Dasar bodoh! Keras kepala!" Dong Joo kaget mendengarnya, "Apa? Bodoh? Keras kepala?" Da Ji menatap Dong Joo tajam dan berkata, "Kau... Jangan mengikutiku!!" Da Ji kemudian pergi meninggalkan Dong Joo.






Da Ji pulang ke rumah dan dia mengomel kesal atas tingkah Dong Joo yang selama ini selalu mengatakan hal buruk mengenai dirinya, "Huh dia mengatakan menyukaiku tapi dia tetap saja mengatakan hal-hal yang seperti itu? Bodoh! Dasar otak bodoh!!"







Jin Young masih berada di Resort untuk mengerjakan tugasnya. Jin Young membuka buku agendanya dan menatap foto Dong Joo. Dari jauh terlihat Dong Joo datang mendekat dan membuat Jin Young sedikit merasa canggung. Jin Young pun menyapa kedatangan Dong Joo itu, "Hmm ini aneh... Han Dong Joo datang menemuiku pada jam selarut ini. Ah aku baru saja mau menelfonmu. Resort ini sedang memikirkan rencana pembuatan taman bermain. Bahkan jika biaya kontraknya ditingkatkan, mereka tetap ingin memperbaharuinya. Bagaimana bisa kita mengaturnya?" Dong Joo berkata, "Hm Jin Young ah..." Namun Jin Young tidak mendengar ucapan Dong Joo itu dan terus berbicara, "Menganai pekerjaan... Aku ingin memikirkan hal itu kembali. Ayahku memintaku agar segera kembali ke Seoul." Dong Joo memotong ucapan Jin Young itu, "Ada sesuatu yang ingin aku katakan..." Jin Young tidak berani menatap mata Dong Joo karena sepertinya dia sudah tau maksud ucapan Dong Joo. Dong Joo melanjutkan ucapannya,"Aku... Menyukai Da Ji." Jin Young terkejut mendengarnya.



"Apa sesungguhnya perasaanku pada Da Ji? Aku takut jika itu perasaan yang datang karena masa lalu kami, itu lah sebabnya aku terus menjaganya. Tapi setelah aku memikirkannya dan menganalisisnya... Jika aku tidak bertemu dengannya, maka aku memikirkannya. Jika aku bertemu dengannya maka aku akan marah padanya," ucap Dong Joo. Jin Young menundukan kepalanya dan berkomentar, "Kau sangat kejam. Mengapa kau harus mengatakannya sedetail itu padaku? Bagaimana bisa aku mendengarnya dan menangani hal ini? Mengatakan padaku hal ini, akankah perasaanku menghilang begitu saja? Setiap melihatmu, perasaanku akan mulai bergejolak dan aku juga akan merasa bingung... Apa yang harus aku lakukan? Harusnya kau memberikan waktu lebih padaku. Bagiku, ini semua baru saja di mulai..."



Dong Joo hanya bisa meminta maaf pada Jin Young, namun Jin Young segera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku akan bekerja keras. Seperti waktu kau tidak ada di hatiku dan aku bisa menatapmu seperti sebelumnya. Aku akan berusaha keras Dong Joo. Kumohon jangan hentikan aku dari mimpi ini." Dong Joo menjawab, "Jika aku tidak memberhentikannya sekarang, kita berdua hanya akan sama-sama merasa lelah. Maafkan aku...." Jin Young sedih mendengar ucapan Dong Joo itu.






Ayah Dong Joo terkejut saat mendengar bahwa selama ini Dong Joo tinggal di rumahnya Da Ji selama berada di Pulau Jeju. Ayah Dong Joo berniat menyusul ke Pulau Jeju namun Ibu Dong Joo segera menahannya. Ayah Dong marah dan bertanya, "Dong Joo tinggal bersama siapa disana hah? Kau dan Ayah(Kakek Dong Joo) pasti sudah merencakan semua ini dari awal dan mengirim Dong Joo kesana kan?" Ibu Dong Joo menjawab, "Berhentilah mengatakan hal yang tidak masuk akal! Perusahaanlah yang membeli lahan disana. Dan aku juga baru mengetahui hal ini." Ayah Dong Joo kembali marah, "Jika kau sudah tau hal itu, seharusnya kau mengatakannya padaku!!"



Kakek datang dan berkata pada Ayah Dong Joo "Ini bukan salah istrimu. Ini karena takdir yang membuat mereka bersama. Itulah sebabnya mereka bertemu kembali." Ayah Dong Joo tetap tidak menerima hal ini, "Ayah, berhentilah mengatas namakan semua ini adalah takdir!! Aku tidak tau bagaimana caranya Ayah Da Ji mempengaruhimu, yang pasti aku tidak menyukai hal ini! Dan aku akan melarang anakku untuk memiliki hubungan dengan keluarga itu!" Ayah Dong Joo pergi meninggalkan ruangan dan membuat Ibu Dong Joo kebingungan, "Bagaimana ini?"






Da Eun, Jong Dae, Da Ji dan seorang teman Da Eun datang ke Festival pacuan kuda. Da Eun memaksa Jong Dae agar melepaskan bajunya karena juri dalam perlombaan kal ini adalah perempuan. Jong Dae menutupi badannya dan berkata, "Tapi hanya aku saja yang tidak memakai baju. Bagaimana ini?" Teman Da Eun berkomentar, "Itu karena orang lain tidak memiliki badan yang sebagus dirimu." Da Ji ikut berkomentar pada Da Eun, "Tapi bukankah melepaskan baju seperti ini terlalu berlebihan?" Da Eun menjawab, "Huh siapa hah yang ingin memenangkan hadiah utamanya? Jong Dae, kau harus memenangkan hadiah utama dengan sepenuh hati!!" Da Ji lah yang sangat menginginkan hadiah utama makanya dia pun memberikan semangat pada Jong Dae, "Benar. Jong Dae. Kau pasti bisa!!" Jong Dae tersenyum di berikan semangat seperti itu.






Da Ji sedang sendirian di Festival Pacuan Kuda, dan tiba-tiba saja ada yang memakaikan topi di kepalanya. Da Ji menolek ke belakangnya dan ternyata yang memakaikan topi itu adalah Dong Joo. Dong Joo bertanya, "Mataharinya sangat terik. Apakah kau tidur dengan nyenyak?" Da Ji salah tingkah dan hanya bisa menjawab dengan anggukan. Dong Joo kemudian berkata, "Aku bahkan tidak tidur sekejap pun. Ini karena orang yang mengatakan aku ini bodoh! Aku tidak bisa tidur sama sekali! Hey! Apakah aku ini bodoh? Tolol?" Da Ji bingung sendiri untuk menjawabnya.







Tiba-tiba ada suara MC acara, "Oh Seo Yun Ho, bukankah kau Perwakilan Resort itu?" Yun Ho menjawab, "Aku sebenarnya datang kemari karena sebuah janji. Jika aku memenangkan hadiah utama... Aku berjanji akan memberikannya pada seseorang." Da Ji dan Dong Joo terkejut melihat kedatangan Yun Ho di Festival Pacuan Kuda. Dan yang membuat Dong Joo semakin terkejut itu karena Yun Ho menggunakan kemeja bunga yang dia berikan. Dong Joo merasa cemburu dan dia bertanya pada Da Ji, "Da Ji! Apakah pria brengsek itu sedang membicarakan mengenaimu?" Da Ji lagi-lagi bingung menjawabnya. Dong Joo tba-tiba saja menarik Da Ji menjauh dari arena Festival Pacuan Kuda dan Yun Ho melihat kejadian itu.



Da Ji melepas tangannya yang di genggam oleh Dong Joo. Dong Joo bertanya ketus, "Kau bilang, kau tidak pernah menghubunginya lagi. Lalu mengapa Seo Yun Ho bersikap seperti tadi hah? Mengapa dia menatapmu seperti itu? Mengapa dia membicarakan masalah janji itu hah?" Da Ji terkejut dan menjawab, "Aku sungguh tidak tau." Dong Joo berkata, "Aku ingatkan lagi tentang Seo Yun Ho! Mulai sekarang, jangan pernah berhubungan dengannya lagi! Mengerti?"






Ada suara yang memanggil nama Dong Joo dan suara itu datang dari Ayah Dong Joo yang datang bersama dengan Asisten Lee. Da Ji dan Dong Joo sama-sama terkejut melihat kedatangan Ayah Dong Joo. Dong Joo mengajak Ayahnya agar pergi terlebih dahulu dan baru dia nanti akan menjelaskannya, namun Ayah Dong Joo tidak suka akan hal itu dan menampar Dong Joo di depan Da Ji dan Asisten Lee. Ayah Dong Joo berkata marah, "Kau menyebabkan masalah besar dan kau meminta aku untuk pergi dahulu?" Ayah Dong Joo menatap Da Ji dan berkata, "Mengapa kau menemui Dong Joo hah? Mengapa kau merusak hidup Dong Joo! Mengapa kau lagi hah? Apakah kau ingin menghancurkan keluargaku? Mengapa kau selalu saja mengikuti anakku??" Da Ji dan Dong Joo hanya bisa menunduk terdiam.






Yun Ho menghempiri mereka dan menyapa Ayah Dong Joo, "Sepertinya ada salah paham disini." Ayah Dong Joo bingung dengan hal yang di maksud oleh Yun Ho. Yun Ho menjawab, "Lee Da Ji ini adlah wanita yang aku sukai." Ayah Dong Joo terkejut mendengarnya, "Kau... Menyukainya?" Yun Ho tersenyum, "Ah aku ada kompetisi rodeo sekarang ini. Sampai jumpa di kantor." Yun Ho merangkul bahu Da Ji dan bertanya, "Kau akan memberikan semangat padaku kan?" Yun Ho tersenyum pamit dan kemudian mengajak Da Ji pergi. Ayah Dong Joo lagi-lagi tertegun diam.






Ayah Dong Joo dan Dong Joo sedang beradu argument di ruangan Dong Joo. Jin Young tidak tahu kedatangan Ayah Dong Joo sehingga dia masuk begitu saja ke ruangan Dong Joo dan mendengar pertengkaran itu. Ayah Dong Joo berkata, "Apa ini bukan salah Da Ji? Kau maish berani berdiri di sisinya hah? Apakah dia itu normal? Dia pasti meminta bantuan Seo Yun Ho makanya dia mengencani Seo Yun Ho. Jika dia berkencan dengan Seo Yun Ho, lalu mengapa dia dia mengajak mantan suaminya tinggal di rumahnya hah? Tidak hanya itu saja... Kau bekerja paruh waktu di Restaurant Beer itu, membeli gandum, menyelamatkan Ahjumma nelayan. Dia membuatmu melakukan itu semua! Dia membuat kau benyak menderita!!"



Dong Joo mencoba membela dirinya, "Aku melakukan itu semua karena aku menginginkannya. Walaupun begitu, Perusahaan kita ini tidak kehilangan apapun kan? Dan lagi dia tidak ada hubungan dengan Seo Yun Ho. Aku lah yang menyukai Da Ji!!" Jin Young yang mendengar hal itu hanya bisa terdiam. Ayah Dong Joo berkomentar, "Apa? Kau pasti sudah kehilangan akal sehatmu!! Lalu bagaimana dengan Jin Young hah?" Ayah Dong Joo tiba-tiba terdiam karena dia menyadari kedatangan Jin Young.



Jin Young mendekati Ayah Dong Joo dan tersenyum, "Aku datang karena mendengar namaku di panggil. Dan lagi kumohon jangan memarahi Dong Joo. Dia hanya tidak bisa melihat orang menderita dan kau bisa membayangkan kan betapa kerasnya hidup Da Ji?" Ayah Dong Joo tersenyum dan berkata, "Aigoo kau memiliki hati yang baik. Itu lah sebabnya aku selalu menyukaimu. Ayahmu juga sama, dia membantu banyak orang-orang yang tidak beruntung." Jin Young tersenyum, "Paman, ada sesuatu yang ingin aku katakan pada Dong Joo." Ayah Dong Joo tersenyum dan berkomentar, "Oh tentu." Ayah Dong Joo mendekati Dong Joo dan berbisik pelan, "Kau sebaiknya melakukan hal yang baik! Kita akan melanjutkan pembicaraan ini nanti!"







Jin Young berjalan bersama dengan Dong Joo di lorong Resort. Jin Young mulei berbicara, "Aku sebelumnya berkata akan bekerja keras. Namun hal ini sangat sulit saat mendengar kau membicarakan wanita lain. Aku lelah melihatmu seperti ini. Jika aku berusaha, akankah hatimu kembali padaku? Bisakah kau kembali ke sisiku? Apakah itu mungkin? Dong Joo ah... Apa yang harus aku lakukan sekarang ini? Apa yang harus aku lakukan?" Dong Joo terdiam tidak berkata apapun.






Kompetisi Rodeo di mulai dan Yun Ho mengikutinya. Dari jauh terlihat Da Ji sedang mengatur acara dan Yun Ho melambaikan tangan ke arahnya. Da Eun dan Jong Dae yang sedang duduk bersama melihat hal itu dan mereka pun membicarakannya. Da Eun berkomentar, "Hmm aku yakin jika Yun Ho sedang melambaikan tangan pada Unnie-ku. Lihatlah ekspresinya, dia tersenyum!!" Jong Dae bertanya, "Da Eun, bukankah kau bilang bahwa mereka sudah berpisah?" Da Eun hanya menjawab, "Huh lupakan itu. Oppa ototmu ini sia-sia! Mengapa tadi kau tidak bisa bertahan lebih dari lima detik hah?" Jong Dae terdiam mendengar Da Eun memarahinya. Da Ji yang sedang mengatur acara Festival tiba-tiba saja meminta pada temannya agar menggantikannya untuk sebentar saja. Dan ternyata Yun Ho melihat kepergian Da Ji itu.






Da Ji menunggangi Paulist dan berkeliling. Yun Ho datang dan tersenyum saat melihat Paulist bersama Da Ji. Yun Ho mengelus Paulist dan berkomentar, "Wow akhirnya dia bisa berlari." Da Ji ikut tersenyum mendengarnya. Yun Ho kemudian berkata, "Jika saja kau tadi melihatku hingga akhir maka aku bisa memenangkannya. Aku tadi terjatuh sehingga aku hanya bisa menjadi juara 2. Ini hadiahnya, sebeuah Mp3." Da Ji melihat MP3 yang di berikan itu dan berkata, "Kau tidak perlu memberikannya padaku." Yun Ho tersneyum dan memaksa Da Ji untuk menerima hadiahnya itu, "Aku sudah berjanji padamu. Jika aku memenangkan hadiah maka aku akan memberikannya padamu."



Yun Ho kemudian berkata, "Hmm setiap hari aku selalu ingin berlari padamu. Namun aku menunggu hingga aku tidak akan membuat luka kembali di hatimu. Aku tau karena aku lah kau menderita, jadi aku tidak bisa memintamu untuk mengenggam tanganku. Bagaimanapun juga... Secara perlahan-lahan... Setelah waktunya tiba... kembali ke sisiku dan terus menatapku...." Da Ji terdiam mendengar pengakuan Yun Ho.






Ayah Dong Joo kembali memarahi Dong Joo, "Kau ini tidak masuk akal! Yah! Berhentilah menjadi Direktur Resort ini! Mengapa kau harus menghambur-hamburkan uang untuk orang-orang kampung ini? Bocah! Kau sebaiknya membenahi barang-barangmu saja sekarang ini!" Dong Joo dengan cepat berkata, "Setelah Festival ini maka kita mengumpulkan banyak surat persetujuan masyarakat." Ayah Dong Joo tertawa merendahkan, "Berapa lagi yang perlu kita dapatkan?" Dong Joo menjawab, "Lima keluarga lagi. Ini akan selesai pada akhir bulan." Ayah Dong Joo kesal mendengarnya, "Kau ini kembalilah ke kesadaranmu! Jika Jin Young mengatakan dia menyukaimu maka kau seharusnya sangat berterima kasih padanya. Apa bagusnya Da Ji sih? Kau! Jika kau tetap berhubungan dengan Da Ji dan keluarganya, maka aku tidak punya pilihan lain untuk menggusur rumahnya! Kau mengerti? Setelah semua persetujuan masyarakat terkumpul maka kau harus kembali ke Seoul!" Dong Joo terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi.






Ayah Dong Joo datang ke kantornya Yun Ho dan menyerahkan sbeuah proposal mengenai taman bermain yang akan di bangun. Yun Ho berkomentar bahwa project itu bukanlah project yang sederhana untuk bagian renovasi. Ayah Dong Joo berkata, "Tentu saja! Sebenarnya Seo Lin Group(Perusahaan Ayah Jin Young) telah berkaloborasi dengan Dong In Group untuk membuat project yang besar ini. Jika project ini sukses maka Resort kita ini akan menerima banyak sekali keuntungan! Saat aku sudah selesai mendiskusikannya maka aku akan datang kembali dan membicarakan detailnya denganmu." Yun Ho tersenyum tidak suka dan berkomentar, "Ya baiklah. Kami Group Friends tidak memiliki alasan untuk objectnya, namun sebagai rekan bisnis, kita harus membicarakan hal ini bersama." Ayah Dong Joo tersenyum setuju.



Ayah Dong Joo kemudian mencoba membicarakan masalah Da Ji, "Hmm mengenai Lee Da Ji... Dia... apa yang harus kukatakan ya? Hmm..." Yun Ho tersenyum dan menjawab, "Mengenai hubungannya dengan Direktur Han Dong Joo pada masa lalu, aku sudah mengetahui semua itu." Ayah Dong Joo terkejut mendengarnya, "Apa? Kau sudah mengetahui semuanya?" Yun Ho tersenyum, "Ya. Aku berterima kaish karena Direktur Han Dong Joo selama ini sudah membantu banyak Da Ji dan Da Ji juga sudah membantu banyak Han Dong Joo. Jadi aku harap tidak akan ada kesalah pahaman kembali." Ayah Dong Joo tertawa mendengarnya, "Ah ya mengerti."







Da Ji membantu Restaurant Beer yang di buka di Festival Kuda. Da Eun melihat MP3 yang di berikan Yun Ho pada Da Ji dan dia langsung menanyakan hal itu pada Da Ji, "Apakah kau memulai kembali hubungan dengan Yun Ho? MP3 ini... Dia yang memberikannya padamu kan? Hmm kalian berpisah karena Ahjumma berdada besar itu(Mil Hye) dan sekarang dia sudah pergi, itu artinya kalian bisa kembali bersama lagi kan? Bukankah itu benar?" Da Ji tidak menjawabnya pertanyaan Da Eun.



Dong Joo datang dan Da Eun langsung menyapanya, "Oh Hello Kakak Ipar!!" Dong Joo mendekati Da Ji dengan tatapan tajam, "Haruskah aku bertemu dengan Seo Yun Ho dan bebricara dengannya sehingga dia tidak mengganggumu kembali? Huh mengapa aku bisa menyukaimu?" Da Eun terkejut mendengarnya, "Kakak ipar, apakah kau cemburu?" Da Ji langsung memarahi Da Eun, "Kau pulanglah dan belajar!" Da Eun terus berkomentar, "Tunggu... Jadi Yun Ho menyukai Unni dan Kakak Ipar juga menyukai Unni? Benar bukan?" Dong Joo tersenyum berusaha memanfaatkan situasi ini, "Adik ipar, kau belajarlah dengan giat dan hati-hati dalam perjalanan ke rumah." Da Eun terlihat bingung namun dia mengikuti kata-kata Dong Joo.






Setelah kepulangan Da Eun, Da Ji pun bertanya pada Dong Joo, "Bagaimana Ayah? Apakah dia mengatakan sesuatu? Dia pasti sangat marah padamu..." Dong Joo menjawab, "Dia selalu tidak suka dengan apa yang aku lakukan. Namun pada akhirnya dia akan mengerti." Da Ji berkata, "Berbicaralah baik-baik padanya dan jangan sekali-kali membalas ucapannya atau marah padanya." Dong Joo tersenyum mendengar sikap perhatian Da Ji, "Baiklah... Orang-orang berkata jika kita mendengarkan ucapan seorang wanita maka kita akan dalam lindungan. Aku mengerti dan akan mencoba berbicara baik-baik dengannya. Bagaimana pun juga jangan mengobrol dengan Seo Yun Ho, mengerti?" Da Ji salah tingkah dan meminta agar Dong Joo pulang saja.






Da Ji mengetes waktu Paulist berlari dan dia senang melihat rekor waktu yang dibuat oleh Paulist. Da Ji pun kemudian mendaftarkan Paulist sebagai kuda yang akan mengikuti perlombaan.






Dong Joo datang ke Restaurant yang buka di arena Festival Pacuan Kuda itu. Dia datang berniat mencari Da Ji namun Da Ji belum datang. Ahjushi bertanya padanya, "Kau mencari Da Ji?" Dong Joo mengangguk sambil tersenyum malu.







Da Ji datang ke kandang kuda dan ternyata Yun Ho sedang berada disana. Da Ji pun menyapa Yun Ho dengan ramah. Tiba-tiba saja Dong Joo datang dan dia sangat tidak suka melihat Da Ji sedang mengobrol dengan Yun Ho. Dong Joo berkata pada Yun Ho, "Kau sudah sangat sibuk dengan urusan Resort dan sekarang kau masih bisa mengkhawatirkan pelatih kuda ini." Dong Joo kemudian berkata pada Da Ji, "Aku akan makan malam di rumah. Masakan sup telur ayam yang aku suka. Dan jangan membuatnya terlalu asin seperti yang terakhir, mengerti?"



Yun Ho menatap Dong Joo dan Da Ji bergantian. Dong Joo pun menjelaskan pada Yun Ho, "Kau tidak tau? Kami memutuskan untuk kembali bersama. Orang lain biasanya menggunakan kata 'kencan', aku rasa kau mengerti. Bagaimanapun juga kami sudah pernah menikah. Dan kami bersama kembali hm seperti reuni. Dan mulai sekarang aku harap kau tidak akan mencari Da Ji lagi dan menyusahkannya." Yun Ho hanya tersenyum mendengar ucapan Dong Joo itu. Da Ji kesal pada Dong Joo karna ucapannya itu. Yun Ho kemudian berkata pada Da Ji, "Aku nanti akan menelfonmu." Yun Ho tersenyum pada Da Ji dan kemudian pergi meninggalkan Da Ji dan Dong Joo.



Dong Joo kesal karna Yun Ho meninggalkannya dan bahkan Yun Ho tidak merespon ucapannya tadi itu, "Huh mengapa dia bilang akan menelfon?" Da Ji kesal dan membentak Dong Joo, "Berhentilah!!!" Da Ji kemudian pergi meninggalkan Dong Joo dan Dong Joo pun langsung mengejarnya. Ternyata dari tadi Jin Young mendengar yang dikatakan Dong Joo itu.






Bir di Restaurant habis dan Da Ji berniat mengambilnya namun ternyata dia bertemu dengan Jin Young. Da Ji tersenyum dan mengucapkan salam pada Jin Young, "Hallo... Apa kabar?" Jin Young menjawabnya, "Tidak baik. Dong Joo bilang dia menyukaimu, jadi aku tidak bisa membuat diriku menyapa dirimu." Da Ji terdiam mendengarnya. Jin Young kembali berkata, "Kami memiliki waktu yang berat karna kau. Tidak... Ini antara aku dan Dong Joo. Ya tidak banyak hal yang aku tidak ketahui tentang dia. Dan aku tetap marah padamu. Mengambil Seo Yun Ho di tanganmu yang kiri dan juga mengambil Dong Joo di tanganmu yang lainnya. Bagaimana bisa kau seperti itu? Kau menggunakan wajah polosmu untuk merebut mereka dan kemudian kau mempermainkannya. Da Ji, kau orang yang sangat menakutkan." Da Ji menjelaskan, "Aku tidak pernah mempermainkan mereka!" Jin Young bertanya lemah, "Kau tidak mempermainkannya? Kalau begitu, apakah kau menyukai keduanya? Benar bukan?" Da Ji terdiam sesaat mendengarnya.



Da Ji kemudian menjawab, "Aku tau kau marah padaku. Aku dapat mengerti... Jika kau menanyakan bagaimana perasaanku pada Dong Joo.... Sekarang ini aku tidak bisa mengatakan apapun. Aku sendiri tidak tahu perasaanku. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Maafkan aku." Jin Young kali ini yang terdiam mendengar jawaban Da Ji







Da Ji sedang menyiapkan makan malam dan ada sms masuk dari Dong Joo yang bertanya, "Apakah kau sudah memasakan sup telur ayam? Aku akan sampai dalam 5 menit..." Da Ji memuka kulkas berniat membuat sup telur ayam, namun dia ingat ucapan Jin Young, Mengambil Seo Yun Ho di tanganmu yang kiri dan juga mengambil Dong Joo di tanganmu yang lainnya. Bagaimana bisa kau seperti itu? Mengingat ucapan itu pun Da Ji tidak jadi membuat sup telur ayam.






Pintu Rumah ada yang mengetuk dan Da Ji pun membukanya. Ternyata yang datang bukanlah Dong Joo, melainkan Yun Ho. Ternyata maksud kedatangan Yun Ho itu untuk memberikan rekaman saat masa kecilnya Paulist untuk membantu Terapinya Paulist. Da Ji tentu senang menerima rekaman itu. Yun Ho bertanya, "Jika kau ada waktu, Bagaimana jika kita menontonnya sekarang?" Da Ji langsung setuju.



Tiba-tiba Dong Joo datang dan bertanya pada Yun Ho, "Mengapa kau ada disini?" Yun Ho menjawab, "Aku rasa rekaman itu bisa membantu terapinya Paulist." Dong Joo bertanya sinis, "Mengapa kau melakukannya?" Yun Ho balas bertanya, "Apakah aku harus menjawabnya?" Dong Joo bertanya kembali dengan tajam, "Apakah ini mudah bagimu untuk membuangnya disaat kau susah dan mengambilnya kembali saat kau ingin. Apakah Da Ji itu barang untukmu?" Yun Ho balas bertanya, "Kalau begitu bagaimana denganmu? Kau belum menyelesaikan masalahmu tapi kau sudah bersikap baik pada Da Ji. Dia akan sakit hati, apa kau tau itu?" Dong Joo kesal mendenganya, "Kau pikir aku ini sama dengan kau hah?" Da Ji marah dan berteriak pada mereka, "Kalian berdua hentikan!!!" Dong Joo dan Yun Ho sama-sama terkejut mendengar teriakan Da Ji.



Da Ji berkata, "Mengapa kalian berdua datang dan mengatakan bahwa kalian menyukaiku di saat yang sama? Berhentilah membuatku bingung! Karna mantan suami yang memiliki pacar dan pacar yang memiliki istri... Itu membuatku dalam banyak masalah! Kalian berdua sama-sama mengatakan menyukaiku dan bilang ingin memulai kembali, Apakah aku harus setuju hah? Kau(Dong Joo) menyukaiku kan? Kalau begitu tetaplah menyukai aku. Kau(Yun Ho) menyukaiku juga kan? Baiklah kalau begitu tetapkan menyukai aku. Tapi jangan membuatku stress!! Jika kalian bersikap begitu kekanak-kanakan seperti ini maka aku tidak mau bertemu lagi dengan kalian! Tolong kalian berdua pergi sekarang!" Setelah itu Da Ji pun segera masuk ke dalam rumahnya.






Dong Joo dan Yun Ho masih terdiam di depan rumah Da Ji. Da Eun yang baru pulang pun masuk kedalam rumah dan saat melewati Dong Joo dan Yun Ho, Da Eun berkomentar, "Huh memalukan!"






Dong Joo datang ke Restaurant dan dia bertemu dengan Da Ji. Dong Joo langsung bertanya padanya, "Apakah kau masih memiliki perasaan pada Seo Yun Ho? Iya kan? Apakah kau pikir sangat mudah bagiku untuk mengatakan bahwa aku menyukaimu? Bagaimana bisa kau bersikap seperti ini hah? Kau tidak mendengar apa yang aku katakan dan kau bahkan tidak menatapku! Saat kau bersama Seo Yun Ho maka kau akan membuangku begitu saja. Bukankah kau juga menyukaiku? Atau itu hanya ilusi-ku saja? " Da Ji menjawab, "Kumohon jangan berfikir sperti ini. Mengapa kau selalu melihat sesuatu dari pandanganmu saja? Siapa yang menyukaiku? Siapa yang aku suka? Selain dari pada itu aku memiliki hal yang lebih penting. Aku bekerja keras setiap harinya demi makanan di atas meja makan. Aku bekerja keras setiap harinya demi mendapatkan peternakan itu kembali. Dan lagi aku harus bisa merubah kekecewaan Ayahku. Aku bukanlah Lee Da Ji yang berumur 19 tahun yang hatinya tertuju padamu. Jadi kumohon pergilah tinggalkan aku sendiri... Aku mohon padamu." Da Ji kemudian pergi berjalan meninggalkan Dong Joo.






Da Ji memperlihatkan rekaman masa kecil Paulist pada Paulist. Dia bilang bahwa Paulist itu berlari dengan bebas saat dia masih kecil. Dan Yun Ho berada di samping Da Ji ikut memperlihatkan rekaman itu pada Paulist. Da Ji tersenyum pada Yun Ho dan berkata, "Sepertinya rekaman yang kau berikan padaku ini Paulist sangat suka. Terima kasih banyak...." Dong Joo datang menghampiri mereka berdua, "Seo Yun Ho, kau ada juri bukan? Para perencana mencarimu. Aku rasa kau harus pergi sekarang." Yun Ho mengerti dan dia pun pamit untuk bertemu para perencana lomba pacuan kuda ini.



Dong Joo bertanya pada Da Ji, "Apa ada yang bisa aku bantu?" Sebelum Da Ji sempat menjawab, Yun Ho yang ternyata belum pergi jauh itu berkata pada Dong Joo, "Dong Joo, Aku ada sesuatu yang mau dibicarakan denganmu masalah sales. Apakah kau ada waktu sekarang?" Dong Joo tentu kesal karna Yun Ho menganggu dia dan Da Ji, "Apa harus sekarang?" Yun Ho menjawab, "Ya. Karna ini cukup penting..." Dong Joo cemberut dan akhirnya dia pun menghampiri Yun Ho.







Paulist sudah bersiap-siap untuk berlomba dan Jong Dae lah yang akan menaiki Paulist. Tuan Yang ikut sibuk dan mengingatkan Jong Dae dan Paulist untuk menjadi juara pertama. Da Ji tersenyum pada Paulist, "Jangan takut. Berlarilah seperti yang biasa kita latih. Mengerti?"







Paulist masuk kedalam arena lomba dan tentu saja Ahjushi dan Ahjumma langsung bertepuk tangan. Dong Joo dan Yun Ho yang menjadi juri pun ikut bertepuk tangan, bahkan Dong Joo berdiri dari duduknya dan meneriakan nama Paulist dengan semangat.






Perlombaan di mulai dan Paulist langsung memimpin di depan. Tuan Yang, Ahjushi dan Ahjumma langsung bersorak senang. Tapi tiba-tiba saja Paulist berhenti berlari dan justru berjalan ke arah Da Ji yang berdiri di samping pagar pembatas. Da Ji menyuruh Paulist agar berlari namun Paulist tidka berlari dan terus menghampiri Da Ji. Tuan Yang langsung stress saat melihat hal itu.






Malam harinya diadakan pesta di Restaurant yang dibuka di Tempat Lomba Pacuan Kuda. Terlihat Tuan Yang sedang memarahi Da Ji karna Paulist tidak menang dan Paulist justru menghampiri Da Ji saat perlombaan. Yun Ho yang ikut bergabung di pesta itu pun terus menatap kearah Tuan Yang dan Da Ji. Ahjumma yang melihat itu pun berkomentar pada Yun Ho, "Aku pernah di campakan oleh pria jadi aku mengerti bagaimana perasaannya. Bagi wanita, luka itu bisa hilang seiringnya waktu. Mungkin dia akan mengubah pikirannya dan kembali membuka hatinya jika kau terus memohon padanya." Yun Ho tersenyum mendengar komentar itu, "Ya aku akan memohon dan terus memohon padanya hingga akhir." Ahjumma berkata, "Aigoo... Akhirnya penderitaan Da Ji mendekati akhir."



Dong Joo datang ke pesta itu dan Ahjumma langsung menghampirinya. Ahjumma meminta perhatian orang-orang dan memperkenalkan Dong Joo, "Semunya lihat kemari. Dia ini adalah orang yang menyetujui agar kita memiliki pesta seperti ini. Dia sangat dermawan dan telah membantu para penduduk desa kita. Ayo semua tepuk tangan...." Para penduduk berkomentar, "Ya sejak dia datang, desa kita berubah banyak. Resort juga bahkan membeli seafood dari Ahjumma nelayan. Kita sangat berterima kasih akan hal itu." Dong Joo berkata pada penduduk desa, "Sebenarnya apa yang telah aku lakukan ini aku tidak begitu mengerti. Apakah ini sangat membantu? Aku sendiri tidak yakin... Jika kalian senang maka aku ikut senang. Kedepannya aku tidak ingin kalian mengalami hal sulit karna Resort kami. Jadi mohon saling membantu. Terima kasih." Para penduduk desa pun langsung bertepuk tangan.



Ahjumma tiba-tiba memberikan surat persetujuan masyarakat pada Dong Joo, "Ini milikku dan Sung Mo Ahjumma, dan juga 3 keluarga lainnya. Ini semuanya aku berikan padamu." Da Ji dan Dong Joo sama-sama terkejut mendengarnya. Salah seorang penduduk berkomentar, "Karna kami pikir Resort itu cukup baik dan berhubungan dengan baik juga dengan kami para penduduk desa jadi kami setuju untuk menandatanganinya." Dong Joo benar-benar berterima kasih akan hal itu. Da Ji ikut tersenyum menatap Dong Joo.







Ayah Dong Joo bertemu dengan Ayah Jin Young untuk makan bersama. Ayah Jin Young berkata, "Perusahaan kami sudah memutuskan untuk investasi di Resort anda." Ayah Dong Joo sangat senang mendengarnya dan berterima kasih. Kemudian Ayah Jin Young melanjutkan ucapannya, "Aku ingin mengubah hati putriku yang keras. Walaupun aku tidak begitu suka dengan putramu, tapi aku memutuskan untuk menyetujui hubungan mereka. Dia putriku yang sangat berharga, melihat dia menderita hanya karna laki-laki itu membuatku tidak nyaman." Ayah Dong Joo sedikit kebingungan karna dia sudah tau bahwa Dong Joo itu menyukai Da Ji. Ayah Jin Young tersenyum dan berkata, "Yang ingin aku katakan... Ayo kita nikahkan mereka." Ayah Dong Joo terdiam mendengarnya.







Da Ji sedang membersihkan Restaurant dengan ceria. Dan ternyata ada Dong Joo juga di Restaurant itu. Dong Joo mendekati Da Ji hingga Da Ji berjalan mundur dan punggungnya menabrak dinding yang ada, "Apakah kau begitu menyukaiku hingga tersenyum begitu? Hmm mereka bilang sangat sulit bagi orang untuk menyembunyikan cinta. Saat para penduduk bertepuk tangan, kau terlihat seperti bahagia hingga mau menangis." Da Ji salah tingkah dan menjawab, "Itu karna aku bahagia akhirnya kau mendapatkan surat persetujuan masyarakat itu."



Da Ji berusaha menghindari Dong Joo namun Dong Joo justru menahan tangan Da Ji di dinding sehingga Da Ji tidak bisa pergi, "Hm ya kau benar. Kau bukan lagi Lee Da Ji berusia 19 tahun. Kulitmu saja tampak berbeda. Kau seperti Ahjumma! Ahjumma, dengarkan baik-baik ya, aku ini adalah pewaris Dong In group, sangat sulit mendapatkanku. Tapi mengapa Ahjumma ini justri menghindar hah? Kau akan kembali padaku dalam 10 menit.... Ah tidak, 10 detik cukup. Setidaknya aku melihat sekarang kau memiliki harga diri."



Da Ji kesal dan meminta Dong Joo untuk melepaskannya. Tapi ternyata Dong Joo justru semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Da Ji. Da Ji salah tingkah dan menelan ludah. Dong Joo tertawa dan bertanya, "Mengapa kau menelan ludah hah? Hm sepertinya kau bukan gadis 19 tahun lagi.Dan aku juga bukanlah laki-laki 21 tahun yang hanya tau cara untuk marah. Jadi mencoba mengambil kembali peternakan, merubah hati Ayahmu, ayo kita lakukan bersama. Tidak peduli seberapa sulitnya, tetaplah disisiku. Kau mengerti?" Da Ji terdiam mendengar kata-kata itu. Dong Joo tersenyum dan mengambil kain lap yang ada di tangan Da Ji dan dia membantu membersihkan Restaurant.







Da Ji sedang berada di peternakan Resort dan Yun Ho datang menghampirinya untuk memberikan kopi. Kemudian keduanya duduk bersama dan mengobrol. Yun Ho membuka pembicaraan diantara mereka, "Dulu kau pernah bertanya apa mimpiku, ya kan?" Da Ji menjawab, "Ya. Aku bertanya padamu dan kau menjawab 'Aku tidak begitu yakin apa mimpiki' kau menjawab begitu kan?" Yun Ho tersenyum, "Aku memikirkan mimpiku. Entah apa yang aku lakukan, dimanapun juga aku berada, asalkan itu ada disisimu maka semuanya akan baik-baik saja." Da Ji terkejut mendengarnya. Yun Ho melanjutkan ucapannya, "Kau bisa memikirkannya. Pikirkan baik-baik dan ambilah keputusan yang tepat. Dan aku rasa kau perlu mengetahui hatiku. Sepanjang kau tau aku selalu menunggumu, itu cukup kan? Aku khawatir kau menyukai orang lain. Aku pergi dulu ya..." Yun Ho kemudian pergi meninggalkan Da Ji.







Dong Joo sedang berada di ruangannya dan berniat menelfon Da Ji, namun rencananya itu batal karna Ayahnya dan Asisten Lee tiba-tiba datang dan memarahinya. Ayah Dong Joo berkata, "Cepat kosongkan ruangan ini! Pacuan Kuda itu sudah selesai acaranya, lalu apa lagi yang kau tunggu hah?" Ayah Dong Joo kemudian berkata pada Asisten Lee, "Bereskan semua masalahnya. Dan mulai untuk penghancuran Peternakan itu." Asisten Lee menjawab takut, "Ya konstruksi itu akan dimulai hari ini." Dong Joo terkejut mendengarnya, "Penghancuran? Konstruksi? Siapa yang memperbolehkannya?" Ayah Dong Joo menjawab, "Aku bisa melakukan apapun pada lahanku!"



Ayah Dong Joo melanjutkan ucapannya, "Karna kau selalu bermain-main maka taukah kau seberapa malunya aku di depan Tuan Park?? Kau sebaiknya cepat kembali ke Seoul untuk mengambil proyek Seoin(Perusahaan Ayah Jin Young) dan kemudian siapkan juga pernikahanmu dengan Jin Young." Dong Joo marah mendengarnya, "Kau bahkan menjual putramu sendiri demi memperbesar bisnismu? Aku dan Jin Young sudah berpisah!" Ayah Dong Joo menjawab, "Sadarlah kau ini! Kita sedang membicarakan mengenai Seolin! Direktur Seolin mengatakan bahwa dia ingin kau menjadi menantunya." Dong Joo tidak terima dan langsung pergi begitu saja. Ayah Dong Joo kemudian berkata pada Asisten Lee, "Asisten Lee, bawakan semua surat persetujuan masyarakat padaku!" Asisten Lee tidak ada pilihan lain dan akhirnya dia mengikuti perintah itu.







Ayah Da Ji sedang berjalan menuju peternakan dan dia melihat papan petunjuk peternakan itu sangat kotor sehingga dia membersihkannya. Tiba-tiba saja ada mobil penghancur yang masuk ke daerah peternakan dan itu membuat Ayah Da Ji terkejut.







Da Ji sedang bersama Paulist di peternakan dan dia terkejut melihat banyak mobil penghancur yang masuk ke peternakan. Da Ji pun segera menghentikan mobil itu dan dia pertanya pada petugasnya, "Apa yang kalian lakukan?" Petugas itu menjawab, "D.I Resort yang mengirim kami kesini. Mereka bilang bahwa kami harus menghancurkan peternakan ini." Dong Joo datang dan Da Ji bertanya padanya, "Dong Joo, Resort meminta mereka menghancurkan peternakan?" Dong Joo menjawab, "Tenang ini tidak akan terjadi." Kemudian Dong Joo berkata pada petugas, "Lahan ini milikku dan aku adalah Direktur D.I Resort, Han Dong Joo. Konstruksinya di batalkan jadi kalian bisa pergi." Petugas jadi kebingungan, "Tapi kami diminta untuk melakukan ini. Apakah kau direkturnya?" Dong Joo menjawab, "Ya. Kalian pergilah..."



Ayah Da Ji datang dan bertanya pada Dong Joo, "Ada apa ini? Dimana Ayahmu sekarang??"







Ayah Dong Joo sedang mengobrol dengan Yun Ho membahas masalah pembangunan di Peternakan. Yun Ho bilang bahwa para penduduk sepertinya tidak akan setuju namun Ayah Dong Joo bilang jika mereka sudah memiliki surat persetujuan masyarakat jadi Masyarakat tidak bisa protes pada mereka. Yun Ho tentu tidak suka dengan hal itu. Ayah Dong Joo berkata, "Dan lagi ini adalah proyek besar. Dan lagi Seolin sudah menginvestasikan banyak uang untuk proyek ini. Seolin dan Dong In akan segera bersatu menjadi menantu. Dan kami sudah memutuskan untuk menghancurkan peternakan itu dulu. Ah sepertinya Asisten Lee tidak mengatakannya padamu makanya aku memberitahumu hal ini." Yun Ho terkejut mendengarnya.







Da Ji, Dong Joo dan Ayah Da Ji bertemu dengan Ayah Dong Joo dan juga Asisten Lee. Ayah Da Ji meminta agar penghancuran peternakan itu dihentikan, namun Ayah Dong Joo langsung menolaknya, "Itu adalah lahanku. Aku hanya akan menjual tanahku. " Ayah Da Ji menjawab, "Aku akan membali tanah itu." Ayah Dong Joo langsung mengejeknya, "Bagaimana caranya? Huh karna upaya rayuan Putrimu itu tidak bekerja pada Putraku kan?" Dong Joo langsung meminta agar Ayahnya itu diam namun pada akhirnya Ayah Dong Joo justru memarahinya, "Kau sadarlah dasar bocah bodoh! Merka itu memanfaatkan kau!"



Ayah Dong Joo kemudian melanjutkan ucapannya pada Ayah Da Ji, "Putrimu itu membantu memberikan surat persetujuan masyarakat dan juga peternakan itu, apa kau tau hal itu? Melihat wajahmu sepertinya kau sudah tau. Walaupun kau miskin tapi janganlah seperti itu di depan anak-anak ini." Da Ji menyela ucapan Ayah Dong Joo, "Ayah, Ayahku sama sekali tidak tau apapun." Ayah Dong Joo menatap tajam Da Ji,"Ya, berani sekali kau memotong ucapan orang tua! Dan lagi kau ini janganlah berpura-pura dan pada akhirnya hanya meminta Direktur Seo Yun Ho untuk bertanggung jawab." Dong Joo lagi-lagi marah dan meminta Ayahnya agar berhenti mengatakan hal seperti itu. Ayah Da Ji berkata pada Dong Joo dan Da Ji, "Kalian berdua pulanglah. Ini adalah masalah orang dewasa jadi kalian pulanglah." Namun dengan segera Ayah Dong Joo berkata, "Tidak ada yang mau aku bicarakan denganmu." Ayah Dong Joo dengan segera meninggalkan mereka.







Dong Joo menghampiri Ayahnya dan meminta penjelasan. Ayah Dong Joo mengatakan bahwa bisnis ini memang seperti ini. Dong Joo bilang bahwa direktur itu adalah dirinya, Ayah Dong Joo justru membentaknya dan mengatakan bahwa Resort tidak membutuhkan Direktur seperti Dong Joo. Dong Joo benar-benar kesal melihat sikap Ayahnya ini.







Da Eun duduk di atas mobil penghancur itu karna dia ingin menghentikan penghancuran peternakan. Da Ji yang melihatnya pun meminta agar Da Ji segera turun. Da Eun bilang bahwa dia sedang depresi karna peternakan akan dihancurkan dan dia tidak bisa berbuat apapun. Da Ji berusaha membujuk Da Eun dan akhirnya Da Eun setuju untuk turun.







Tiba-tiba saja para penduduk desa datang menghampiri Da Ji untuk protes masalah penghancuran peternakan. Pada saat yang sama juga Dong Joo datang ke peternakan sehingga para penduduk pun marah pada Dong Joo karna Dong Joo menyia-nyiakan kepercayaan mereka untuk memberikan surat persetujuan masyarakat. Da Ji menenangkan penduduk dan bilang bahwa ini bukan salahnya Dong Joo. Ayah Da Ji datang dan menyuruh agar para penduduk tenang dan masuk kedalam rumahnya, para penduduk pun mengikuti Ayah Da Ji.



Da Ji bertanya pada Dong Joo, "Kau tidak apa-apa?" Dong Joo tidak menjawabnya dan langsung pergi.






Dong Joo datang ke ruangannya dan bertanya pada Asisten Lee, "Dimana Kepala Direktur(Ayah Dong Joo)?" Asisten Lee menjawab, "Dia sudah kembali ke Seoul." Dong Joo mencari surat persetujuan masyarakat di mejanya namun dia tidak menemukannya, "Mana surat persetujuan masyarakat itu?" Asisten Lee menjawabnya dengan takut-takut, "Kepala Direktur sudah mengambilnya." Dong Joo terkejut mendengarnya.






Dong Joo berjalan di lobby Resort dan dia bertemu dengan Jin Young yang sedang membawa kopernya. Jin Young membuka pembicaraan diantara mereka berdua, "Sudah lama tidak bertemu... Karna proyek disini sudah selesai maka aku memutuskan untuk libur beberapa hari. Aku berencana bertemu denganmu. Aku akan pulang ke Seoul dan aku harap kita bisa pulang bersama." Dong Joo berkata, "Jin Young ah...." Jin Young tersenyum kecut, "Hmm menyeramkan sekali mendengarmu memanggil namaku seperti itu." Dong Joo melanjutkan ucapannya, "Walaupun orang tua kita meminta kita agar menikah, namun aku tidak bisa mengubah keputusanku." Jin Young balas berkata, "Aku harus menikah denganmu?? Sudah berapa lama kita berteman? Apakah kau pikir aku meminta Ayahku agar mengizinkan kita menikah? Maafkan aku. Huh jadi seperti ini ya rasanya saat hati meninggalkanmu." (Kayanya Jin Young gak tau masalah Ayahnya yang bilang ke Ayah Dong Joo supaya menikahkan mereka berdua.)






Asisten Baek datang ke ruangan Yun Ho untuk menyerahkan beberapa dokument. Dan kemudian Asisten Baek menyarankan agar Yun Ho melihat keadaan Da Ji.






Da Ji menghampiri Ayahnya yang sedang duduk. Da Ji menggenggam tangan Ayahnya dan mulai menangis. Ayah Da Ji berkata, "Kau tidak perlu khawatir..." Da Ji terus menangis dan meminta maaf pada Ayahnya. Ayah Da Ji langsung memeluknya dan menenangkannya.







Dong Joo berada di luar rumah dan Da Ji pun menghampirinya. Dong Joo berkata, "Jangan khawatir masalah Peternakan. Iin adalah lahanku jadi semuanya akan baik-baik saja. Maafkan aku." Da Ji justru bertanya, "Apakah kau sudah makan? Walaupun kau sibuk tapi kau harus tetap makan." Dong Joo berkomentar, "Kau ini bodoh! Kau hampir mengalami hal sulit karena aku, dan kau masih mengkhawatirkan aku?" Da Ji menjawab, "Kau juga mengalami hal sulit. Semuanya pasti ada jalan, jadi..." Tiba-tiba saja Dong Joo memeluk Da Ji, "Biarkan seperti ini selama 1 menit. Hanya satu menit...." Dan perlahan-lahan Da Ji pun membalas pelukan Dong Joo.







read more

Sinopsis Heartstrings Episode 4 - Sinopsis You've Fallen For Me Episode 4



HEARTSTRINGS


EPISODE 4




Shin sedang beridiri di atap suatu gedung di kampus dan dia ternyum saat melihat Kyu Won datang ke kampus bersama teman-temannya. Kyu Won sedang membicarakan masalah penampilannya dan teman-temannya di Musikal dan HPnya berbunyi. Kyu Won tidak berniat mengangkat telfon itu karna itu merupakan telfon dari Shin dan pasti Shin hanya akan meminta dia melakukan hal aneh. Bo Woon merebut HP Kyu Won dan menjawab telfon dari Shin, "Oh ya... Regular Coffee? Oh ya aku akan sampaikan padanya." Setelah telfon dimatikan, Kyu Won bertanya pada Bo Woon, "Apa yang dia katakan?" Bo Woon menjawabnya sambil tersenyum, "Dia ingin cappuccino ukuran reguler. " Salah satu teman Kyu Won yang mendengar permintaan Shin itu langsung berkomentar, "Ah sudah kuduga seleranya Shin ini sangat elegan..." Kyu Won kesal mendengar komentar itu.



Bo Woon bertanya pada Kyu Won, "Kau tidak akan membelikan cappuccino untuknya?" Kyu Won menggelengkan kepala, "Aku akan katakan padanya bahwa aku sedang ada kelas." HP Kyu Won lagi-lagi berbunyi dan itu telfon dari Shin. Kyu Won sengaja menjawab telfon itu dengan sedikit berbisik agar disangka sedang berada di dalam kelas, "Hallo aku sedang berada di kelas, bisakah kau menelfonku nanti lagi?" Shin menjawab, "Aaah jadi kau bisa berjalan-jalan di kelas?" Kyu Won terkejut mendengarnya. Kyu Won melihat ke arah sekelilingnya dan dia melihat Shin yang tersenyum sinis dari atap salah satu gedung di kampus. Teman-teman Kyu Won yang melihat Shin pun langsung berteriak senang sementara Kyu Won masih kesal. Shin berkata pada Kyu Won, "Kembalilah kemari dalam waktu 10 menit. Pastikan buihnya tidak hancur!" Kyu Won tidak ada pilihan lain dan akhirnya dia pergi ke coffee shop.






Kyu Won memesan satu cappuccino sambil terus menggerutu. Yoon Soo datang ke coffee shop itu dan Kyu Won pun menyapanya karna Yoon Soo juga ikut terlibat dalam Musikal. Kyu Won melihat wajah Yoon Soo dan dia teringat ekspresi Shin pada saat menatap Yoon Soo.






Kyu Won dan Yoon Soo berjalan bersama ke kampus. Yoon Soo bertanya pada Kyu Won, "Kau mahasiswa jurusan musik tradisional? Kau memainkan Gayageum atau Geomungo?" Kyu Won menjawabnya dengan sopan, "Gayegum." Yoon Soo tidak melihat Kyu Won membawa Gayageum makanya dia bertanya kembali, "Kau tidak membawanya? Sepertinya kau membawanya setiap hari." Kyu Won menjawab, "Ah aku membawanya jika ada penampilan saja. Lagi pula ada 1 di simpan di ruang latihan." Yoon Soo berfikir sesaat dan lagi-lagi bertanya pada Kyu Won, "Hmmm Sutradara Suk Hyun adalah kenalanmu?" Kyu Won tersenyum menjawabnya, "Ya..." Yoon Soo terdiam sesaat dan bergumam pelan, "Oh jadi begitu..."






Kyu Won datang ke atap gedung tempat tadi Shin melihatnya namun ternyata tidak ada satu orang pun disana. Kyu Won melihat ke arah bawah dan berkata pelan, "Oh jadi dari sini dia tadi melihatku." Shin tiba-tiba saja muncul di samping Kyu Won, "Apa yang kau lihat?" Kyu Won terkejut melihat kedatangan Shin, "Kau memintaku melakukan sesuatu tapi tadi kemana kau pergi huh?" Shin tidak menjawab dan dia meminta kopinya. Saat Kyu Won memberikan kopi pada Shin, dia meminta uang untuk kopi yang di belinya itu, "1800 won." Shin mengeluarkan dompet dan memberikan uang pada Kyu Won tapi kemudian dia berkata, "Mana kembaliannya? Kau tidak akan mengembaikannya?" Kyu Won menggerutu kembali, "Aish hanya 20 sen ini..." Kyu Won mencari 20 sen namun ternyata tidak ada, "Maaf, aku akan kembalikan lagi nanti." Shin mengangguk mengerti.



Kyu Won lalu protes pada Shin, "Kau sangat kekanak-kanakan, lain kali jangan memintaku melakukan hal seperti ini. Baik kita selesaikan semua ini sekarang. Aku akan memberikan kau uang dan kontrak budak itu berakhir." Shin bertanya, "Berapa yang akan kau berikan padaku?" Kyu Won menjawab, "Hm $5?" Shin berkomentar, "Aku akan mempertimbangkannya jika $100." Kyu Won terkejut, "Ya apa maksudmu $100?" Shin yang awalnya mau pergi pun tidak jadi pergi dan dia berbalik bertanya pada Kyu Won, "Apakah kau bernyanyi cukup bagus? Ah lupakan." Shin kemudian berjalan pergi dan Kyu Won segera mengejarnya.






Dosen Im memperlihatkan Suk Hyun ruangan dosen untuk Suk Hyun. Dosen Im lalu bertanya, "Apa yang akan kau lakukan pada gadis jurusan musik tradisional itu? Dia bahkan belum pernah berakting sama sekali." Suk Hyun menjawabnya santai, "Karna dia belum pernah berakting maka ini akan menjadi lebih menarik. Dan lagi ekspresinya sangat bagus." Dosen Im kembali berkomentar, "Itu lah yang kau pikirkan tentangnya. Sama dengan Ki Young. Mungkin Ki Young datang ke audisi, tapi untuk pertunjukan itu... itu hal yang berbeda dan sulit. Berfikirlah realistis. Perayaan 100 tahun ini tidak boleh gagal hanya karna kau yang keraskepala itu!" Suk Hyun berkomentar, "Apakah kau lupa? Orang yang harusnya di khawatirkan itu adalah kau, bukan aku. Aku tau kau mengkhawatirkan hal ini tapi serahkan saja semuanya padaku. Jika kau seperti ini maka akan sulit bagiku."



Dosen Im berkata, "Jangan berfikir karna kau adalah Sutradaranya maka kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan. Aku lah seharusnya yang mengatur semua ini hingga berakhir. Dan sebaiknya kita pikirkan kembali mengenai Ki Young dan gadis dari jurusan musik tradisional itu." Saat Dosen Im akan pergi, Suk Hyun menahannya, "Lee Kyu Won, nama gadis jurusan musik tradisional itu adalah Lee Kyu Won." Dosen Im menatapnya sekilas, "Ya Lee Kyu Won..."






Para peserta yang lolos audisi untuk bidang akting pun sedang di kumpulkan di dalam satu ruangan. Dan Perempuan yang menjadi musuhnya Hee Joo (Para perempuan yang selalu menjelek-jelekan Hee Joo) sedang membicarakan Kyu Won. Salah satu dari mereka berkomentar, "Oh bukankah gadis itu yang pernah tampil di club menggantikan Shin? Suaranya cukup bagus." Perempuan yang lainnya berkomentar, "Ya! Jika kau pergi ke karaoke maka semua orang pun bisa bernyanyi! Dia tidak mungkin menjadi peran utama kan? Han Hee Joo, bagaimana menurutmu hah?" Hee Joo menjawab, "Jika kau memiliki kemampan maka coba saja menjadi peran utama." Para perempuan itu tentu kesal mendengarnya.






Kyu Won datng ke ruangan itu dan tentu dia langsung mendapatkan tatapan sinis. Kyu Won menghampiri Hee Joo dan menyapanya, tapi Hee Joo justru berkata ketus padanya, "Apa? Kau mencoba menyapaku hah? Memuakkan!" Hee Joo langsung mengambil jarak dari Kyu Won. Perempuan yang menjadi musuh Hee Joo tiba-tiba bertanya pada Kyu Won, "Kau mahasiswa musik tradisional, apa hubunganmu dengan sutradara?" Kyu Won menjawab, "Tidak ada." Perempuan itu mulai mengolok-oloh Kyu Won, "Oh tidak ada hubungan tapi kau special kan? Aku berikan peringatakan padamu! Jika kau mencoba mendekati Sutradara itu maka aku akan membunuhmu!!" Kyu Won hanya terdiam saja mendengar komentar itu.






Suk Hyun, Dosen Hong dan juga So Myung masuk kedalam ruangan dan membagikan naskah. Suk Hyun berkata, "Bacalah nasakahnya maka kau akan tau bahwa ini mengenai cinta dan mimpi. Dan ini adalah kisah cinta antara 3 laki-laki dan seorang perempuan. Sebelum kita mulai berlatih maka akan ada pelatihan dasar. Apalah ada pertanyaan?" Kyu Won yang sedang membaca naskah itu segera mengacungkan tangannya, "Peran utama wanitanya akan di campakan?" Suk Hyun menjawab, "Tapi dia pergi demi mimpinya. Apakah Cinta begitu hebat?" Tiba-tiba saja Hee Joo berkomentar, "Ah ini bagus. Peran utama tidak cocok denganku karna aku tidak suka menangis demi cinta." Suk Hyun menyindir Hee Joo, "Apakah ada yang memilihmu sebagai peran utama?" Yang lain pun tertawa mendengarnya. Hee Joo terkejut, "Apa aku bukan peran utamanya?" Suk Hyun menjawab, "Kami akan memutuskannya seteah melihat latihan kalian." Semuanya lagi-lagi tertawa mendengarnya.



Si perempuan yang membenci Hee Joo itu lalu bertanya pada Suk Hyun, "Lalu bagaimana dengan Ki Young sunbae? Apakah dia akan latihan juga?" Suk Hyun menjawab, "Dia tidak akan datang latihan hari ini. Tapi aku akan pastikan dia akan ikut latihan selanjutnya." Hee Joo tiba-tiba berkata pada Suk Hyun, "Apakah kau tidak tau bahwa Ki Young Sunbae memiliki ketakutan di atas panggung?" Kyu Won menatap Hee Joo penasaran. Suk Hyun balik bertanya pada Hee Joo, "Apakah ketakutan di atas panggung itu sebuah penyakit? Dia akan ikut serta. Tidak usah mengkhawatirkannya dan latihan saja."



Suk Hyun lalu meminta Dosen Hong untuk memulai latihan vokal. Latihan vokal di mulai dengan yang standar, namun karna Kyu Won belum pernah melakukan hal ini sehingga dia sedikit kebingungan. Suk Hyun yang melihatnya hanya tersenyum. Tim latihan di bagi menjadi bberapa kelompok dan pada saat itu Dosen Hong meminta Kyu Won dan Hee Joo untuk mengucapkan semacam do re mi fa so la si do hingga nada tertinggi dan Kyu Won gagal. Hee Joo langsung tersenyum penuh kemenangan.







Latihan sudah selesai dan Bo Woon langsung menyambut Kyu Won, "Bagaimana? Apakah menyenangkan?" Kyu Won menjawab, "Sendirian dan Di kepung oleh mushmu... hmm itu hal yang menyenangkan." Hee Joo tiba-tiba ada di samping Kyu Won dan berkomentar, "Hmm pasti sulit bagimu yang hanya biasa bernyanyi di karaoke. Ah aku tidak pernah mau berteman denganmu jadi jangan berusaha berbicara denganku. Dan seperti yang pernah aku katakan padamu, jangan dekati Shin! Lee Shin itu sudah menyukai seseorang yang sangat berbeda dengan dirimu! Karna itu jangan dekati dia!" Hee Joo berjalan pergi dengan sombongnya namun Kyu Won segera memanggil namanya dan membuat Hee Joo berbalik ke arah Kyu Won, "Han Hee Joo, jangan berfikir bahwa aku menganggap kau teman. Dan mengenai Shin...Jangan ucapakan apapun tentangnya!"



Kyu Won tersenyum pada Bo Woon dan mengajak Bo Woon segera pergi. Hee Joo yang mendnegar ucapan Kyu Won itu langsung mengumpat kesal. Bo Woon ingat bahwa di Club, Joon Hee akan bernyanyi makanya dia segera mengajak Kyu Won ke club.






Joon Hee bernyanyi dan tentu saja Bo Woon terus menerus menatap kearahnya. Sementara Kyu Won menatap ke arah Shin yang bermain gitar di samping Joon Hee.






Setelah selesai penampilan itu, Bo Woon dan Kyu Won bilang bahwa dia meninggalkan kertas musicnya di kampus sehingga dia harus kembali. Bo Woon melihat Joon Hee dan dia pun langsung meninggalkan Kyu Won dan berjalan menuju Joon Hee, "Tadi aku melihat penampilanmu..." Joon Hee senang mendengarnya, "Oh benarkah? Bukankah aku hebat?"







Kyu Won menatap Shin yang sedang membuka kunci sepedahnya. Shin emndapatkan telfon dan dia terlihat sangat senang, "Oh ya ada apa? Aku baru selesai bekerja. Apa? Kau tidak terluka kan? Baiklah aku kesana. Jangan kemana-mana..." Shin segera pergi dan Kyu Won hanya bisa menatap kepergian Shin itu. Joon Hee menawarkan untuk mengantar Bo Woon pulang sehingga yang tersisa hanya Kyu Won sendiri. Kyu Won ingat bahwa dia ketinggalan kertas musiknya di kampus sehingga dia berniat kembali ke kampus.






Shin meminta seorang petugas untuk membuka studio yang terkunci dan terlihat Yoon Soo yang sedang duduk di dalam studio itu. Shin menghampiri Yoon Soo dengan khawatir, "Kau tidak apa-apa?" Yoon Soo tersenyum, "Aku baik-baik saja. Maaf aku tidak tau harus menelfon siapa jadi aku menelfonmu." Petugas itu lalu berkata, "Dosen, setidaknya nyalakan lah lampu jika kau ada di ruangan ini jadi aku tidak akan menguncinya." Yoon Soo tersenyum meminta maaf pada petugas itu.






Shin dan Yoon Soo berjalan menuju mobilnya Yoon Soo. Kyu Won yang sudah mengambil kertas musiknya itu melihat Shin dan Yoon Soo bersama, "Itu Lee Shin?"






Yoo Soo sudah ada di dalam mobilnya dan dia mengucapkan terima kasih atas batuan Shin hari ini. Shin tersenyum, "Kau bisa menghubungi kapanpun dan aku akan segera datang." Yoon Soo tersenyum dan kemudian pergi. Shin sangat senang dan segera pergi dari kampus.






Ayah Shin keluar kamar dengan kursi rodanya dan dia melihat Shin duduk di ruang tunggu, "Shin... Ada apa?" Shin menjawab, "Ah tidak ada apa-apa. Aku datang karna.... Ah jam besok sudah habis dan aku sedang duduk sebelum pergi. Jika aku menganggumu..." Ayah Shin langsung menggeleng, "Duduklah.... Apakah ada hal yang menyenangkan bagimu?" Shin menjawabnya dengan senyuman.






Kyu Won menelfon Ayahnya dan kembali menceritakan banyak hal, "Huh aku tidak tau apa yang sebenarnya Sutradara itu pikirkan." Ayahnya berkomentar, "Bukankah kau bilang kau senang telah melakukan audisi dengan baik?" Kyu Won menjawab, "Itu sebelumnya. Aku pikir aku akan bermain gayageum. Bernyanyi dan menari... hmm kau tau kan aku payah dalam hal itu?" Ayah Kyu Won tersenyum mendengarnya, "Ya aku tau..." Kyu Won bertanya, "Lalu apa yang harus aku lakukan?" Ayah Kyu Won melihat mobil Ibunya Shin datang dan dia berkata pada Kyu Won, "Ah Kyu Won nanti aku telfon kau lagi ya." Ayah Kyu Won pun segera mematikan telfonnya.






Ibu Shin memarkirkan mobilnya dan langsung masuk ke dalam apartemennya namun tiba-tiba dia kembali ke tempat parkir dan melihat mobil Ayah Kyu Won, "Oh Seon Gi ssi?" Ayah Kyu Won pun turun dari mobil dan menyapa Ibu Shin. Ibu Shin bertanya, "Apa yang membawamu kemari?" Ayah Kyu Won terlihat salah tingkah, "Itu... ada sesuatu yang aku lakukan di daerah sini makanya aku datang kemari." Ibu Shin berkata, "Kau seharusnya menelfonku." Ayah Kyu Won tersenyum, "Ya... Tapi aku rasa ini sudah terlalu malam dan aku takut menganggumu." Ibu Shin lalu mengajak Ayah Kyu Won untuk minum teh bersama.






Kini mereka berdua ada di sebuah cafe. Ibu Shin bertanya, "Kapan kau kembali ke Seoul? Apakah kau akan terus memutuskan tinggal sendiri? Apa kau ini sedang menunggu penghargaan sebagai seorang duda hah?" Ayah Kyu Won berkata, "Kau juga sudah lama sendiri. Apakah kau tidak berfikir untuk menikah kembali?" Ibu Shin menjawab, "Ya apa maksudmu? Memikirkan untuk menikah kembali hanya membuatku pusing." Ayah Kyu Won tertawa mendengarnya.



Ibu Shin lalu bertanya, "Kau... belum ke rumah sakit kan?" Ayah Kyu Won mengangguk, "Hm ya. Ngoomong-ngomong.... Kau belum memberi tahu Shin?" Ibu Shin menjawab, "Ya. Bagaimanapun juga ini sulit. Keluarga kami sudah cukup dalam masalah dan untuk mengatakan pada Shin bahwa Ayahnya seorang pemabuk... Aku tidak tega mengatakan hal itu." Ayah Kyu Won bertanya, "Apa kau yakin dia tidak tau?" Ibu Shin menjawab, "Ya. Dia tidak tau. Orang itu(Ayah Shin) tidak mungkin mengatakannya." Ayah Kyu Won berpendapat bahwa Ayah Shin pasti sudah memberi tahu Shin yang sebenarnya namun Ibu Shin yakin kalau Ayah Shin tidak memberi tahu hal apapun.







Shin menceritakan pada Ayahnya itu bahwa dia menyukai Dosen jurusan dance di kampusnya. Ayah Shin berkata, "Dulu juga aku menyukai seorang wanita. Wanita itu adalah kekasihnya temanku. Aku mencoba melupakannya sehingga aku menikah dengan wanita lain. Tapi aku tetap memikirkannya dan akhirnya aku merebutnya." Shin bertanya, "Jadi... Apakah pada akhirnya kau hidup bersama dengan wanita itu?" Ayah Shin menjawab, "Tidak." Shin bertanya, "Hm kenapa?" Ayahnya sendiri bingung menjawabnya, "Entahlah. Kami hanya hidup seperti ini." Shin berkomentar, "Kau pria jahat." Ayah Shin menjawab, "Kau benar. Aku pria jahat. Kau jangan seperti itu padanya. Jadilah pria baik untuknya." Shin tersenyum dan mengangguk, "Ya. Aku pasti menjadi pria baik untuknya." (Apa mungkin ya pacar teman Ayahnya Shin itu adalah Ibunya Shin, sementara teman yang di maksud itu adalah Ayahnya Kyu Won?)






Ayah Kyu Won mengantar Ibu Shin kembali ke apartemennya dan dia kemudian pergi. Saat mobil Ayah Kyu Won pergi, Shin kembali dan melihat mobil itu. Shin melihat Ibunya maish berada di tempat parkir dan dia pun bertanya, "Tadi itu siapa?" Ibu Shin menjawab, "Teman. Kau sudah makan? Ayo masuklah." Ibu Shin masuk kedalam apartemen sementara Shin terus menatap mobil yang pergi itu.






Kyu Won lagi-lagi membeli Cappuccino untuk Shin karna Shin yang memintanya. Saat Shin membayar pada Kyu Won dan meminta uang kembaliannya, lagi-lagi Kyu Won tidak memiliki 20 sen dan dia berjanji akan mengembalikannya lain waktu. Kyu Won pergi meninggalkan Shin dan Shin tersenyum melihatnya.







Shin berdiri di atas atap gedung dan dia melihat ke arah bawah. Shin tersenyum karna melihat Yoon Soo baru datang.






Shin bilang pada The Stupid bahwa dia menerima tawaran Dosen Hong untuk ikut serta dalam Musikal. Tentu saja The Stupid sangat terkejut saat mengetahui Shin menerima hal seperti itu. Joon Hee tentu ikut senang karna itu artinya dia bisa bertemu Hee Joo. Bassis The Stupid berkomentar, "Shin, apakah kau serius? Bukankah kau biasanya membenci hal seperti ini?" Won Bin juga ikut berkomentar, "Hm aku rasa Lee Shin mulai berubah." Shin tersenyum, "Aku rasa hal ini akan menyenangkan." Joon Hee bertanya, "Apakah kau seperti ini karna Kyu Won unnie?" Won Bon dan si Bassis itu ikut menggoda Shin, "Ah mungkikah~~" Shin langsung memarahi mereka, "Bukan karna itu!!!" (Shin mau bergabung karna Yoon Soo ikut serta dalam Musikal ini juga)



Won Bin lalu berkata, "Ah ya aku dengar beberapa rumor mengenai Sutradara Suk Hyun itu. Dulu dia merupakan campus couple terkenal di kampus ini." Joon Hee terkejut mendegarnya, "Dia? Dia pernah jatuh cinta?" Won Bin berkomentar, "Ya. tapi entah dengan siapa. Mungkin dengan seseorang yang sama jurusan dengannya. Mungkinkah jurusan drama?" Shin tidak begitu tertarik mendengarkan hal ini.






Kyu Won datang ke ruang latihan dan seperti biasa seniornya yang membenci Hee Joo itu mulai menganggu Kyu Won dan mereka berkata pada Kyu Won, "Kau sebaiknya mengundurkan diri saja. Bukankah kau masuk kemari juga karna sutradara itu? Dan lagi karna orang seperti kau lah maka aku tidak mendapatkan kesempatan." Kyu Won kesal mendengarnya, "Huh bukankah itu karna kau sendiri saja tidka punya bakat?" Perempuan itu sangat marah dan langsung mendorong Kyu Won. Kyu Won tidak terima dan balas mendorong perempuan itu. Perempuan itu menjenggut rambut Kyu Won dan mendorongnya hingga Kyu Won dan Hee Joo terjatuh. Hee Joo marah dan Kyu Won segera meminta maaf padanya.



Perempuan itu meminta kedua temannya untuk menyerang Kyu Won dan Hee Joo. Akhirnya mereka berempat pun bertengkar. Yoon Soo masuk kedalam ruangan dan terkejut melihatnya. Suk Hyun juga masuk kedalam ruangan dan langsung membentak saat melihat pertengkaran itu, "YA! Apa yang kalian lakukan?"






Yoon Soo berjalan keluar dari gedung latihan dan bertemu Dosen Im. Dosen Im bertanya, "Bukankah kau ada latihan hari ini untuk musikal?" Yoon Soo menjawab, "Ya tapi karna ada satu masalah maka batal." Dosen Im bertanya, "Ah ini pasti sulit untukmu ya?" Yoon Soo menjawab, "Tidak. Ini sangat menyenangkan." Dosen Im tiba-tiba saja mengajak Yoon Soo untuk makan malam bersama di hari selasa malam, Yoon Soo ingin menolak namun Dosen Im terus memaksanya. Akhirnya Yoon Soo pun menyetujui ajakan makan malam bersama itu.






KyuWon, Hee Joo dan 3 orang senior mereka yang tadi berantem itu di hukum oleh Suk Hyun dengan cara di suruh mengangkat kedua tangan mereka. Suk Hyun berkata, "Kalian ini bukan anak SD lagi, mengapa bertengkar seperti tadi hah?" Kyu Won berkomentar, "Karna kami bukan anak SD, maka bisakah kami menurunkan tangan kami ini? Ini seperti hukuman untuk anak SD." Suk Hyun menjawab, "Karna kalian bertingkah seperti anak SD maka hukuman kalian juga harus seperti menghukum anak SD!" Hee Joo berkata, "Ini semua karna kau Sutradara. Semua yang ada di sini di audisi untuk berakting, bukankah ini tidak adil jika dia(Kyu Won) tiba-tiba bergabung?" Suk Hyun berkata, "Jadi kalian bertengkar karna kalian tidak bisa menerima dia dan kalian tidak menyukai dia hah??" Hee Joo menjawab, "Tapi aku disini sebagai korban!" Kyu Won ikut berkata, "Aku juga korban!!"



Suk Hyun marah kembali, "Apa-apaan ini?? Cepat kalian berhitung hingga 100!! Aku akan terus mengawasi kalian!!" Kyu Won dan 3 senior itu pun dengan terpaksa mulai menghitung sementara Hee Joo masih terus menatap Kyu Won dengan kesal.






Hee Joo berkata pada Kyu Won, "Ini semua karna kau! Karna orang sepertimu maka orang lain kehilangan kesempatan! Orang-orang sangat menginginkan kesempatan ini!!" Kyu Won terdiam mendengarnya.






Hee Joo selesai dengan hukumannya dan keluar dari ruang latihan. Dia melihat Shin dan langsung menghampirinya, "Oh Shin, kau sudah makan? Maukah makan bersama?" Shin segera menolak, "Tidak. Aku sudah makan." Hee Joo terus berusaha, "Bagaimana dengan minum teh bersama?" Shin lagi-lagi menolak. Hee Joo tiba-tiba berkata, "Dosen Jung Yoon Soo, apakah kau tau dulu dia berpacran dengan siapa? Dengan Sutradara Suk Hyun. Tapi dia mencampakan Sutradara Suk Hyun demi mimpinya di New York. Dia itu bukan gadis lemah yang perlu kau lindungi." Shin terkejut mendengarnya. Shin kemudian berkomentar, "Hee Joo... sekarang aku mengerti mengapa kau selalu sendiri dan tidak punya teman." Shin langsung berjalan pergi dan membuat Hee Joo mengumpat kesal.







Kyu Won berjalan keluar dari ruang latihan sambil merapihkan rambutnya yang berantakan. Suk Hyun datang menghampiri Kyu Won dan bertanya, "Ya, apakah kau ini benar-benar wanita hah?" Kyu Won menjawab, "Sudah kukatakan bahwa aku tidak salah!!" Suk Hyun tiba-tiba saja merapihkan rambut Kyu Won dan tersenyum. Dan dari jauh terlihat Yoon Soo yang melihat hal itu. Shin tersenyum saat melihat Yoon Soo namun senyumnya hilang saat sadar Yoon Soo sedang melihat Suk Hyun.






Suk Hyun masuk kedalam ruangannya sambil menelfon So Myung, "Apa? Dia terluka? Oh baiklah aku akan kesana." Suk Hyun berjalan keluar ruangan dan bertemu dengan Shin. Suk Hyun bertanya, "Ada apa? Kau mencariku?" Shin menjawab, "Aku setuju untuk tampil di pertunjukan musikal itu." Suk Hyun berkomentar, "Oh itu bagus. Kita bicarakan lagi nanti ya." Suk Hyun berjalan pergi namun Shin mencegahnya, "Ada satu hal yang ingin aku tanyakan." Suk Hyun terlihat terburu-buru, "Apa lagi? Bisakah kau tanyakan lain waktu saja?" Shin menatap Suk Hyun tajam, "Apakah mempermainkan seorang wanita itu menyenangkan? Hm aku dapat mengerti mengapa Dosen Jung Yoon Soo meninggalkanmu." Shin langsung berjalan pergi. Suk Hyun menghentikannya, "Apakah kau...." Shin memotong ucapan itu, "Aku menyukai Dosen Jung Yoon Soo." Shin segera pergi. Suk Hyun tertawa, "Wow Yoon Soo sangat populer."






Suk Hyun datang ke rumah sakit dan melihat Ki Young yang berbaring dengan kaki di perban. Suk Hyun bertanya pada So Myung, "Ada apa ini? Apakah kalian berkelahi?" So Myung menjawab, "Itu... kita hanya berbeda pendapat saja." Suk Hyun bertanya kembali, "Apakah kakinya patah?" So Myung menjawab, "Tidak. Tapi ini membutuhkan waktu 1 bulan untuk sembuh." Suk Hyun terlihat bingung, "Aish itu akan dekat dengan pertunjukan..." So Myung meminta maaf akan hal itu namun Suk Hyun dapat mengerti.






Kyu Won masih berada di kampus dan dia melihat Hee Joo sedang berlatih di dalam studio. Melihat hal itu pun Kyu Won jadi memikirkan ucapan Hee Joo,"Karna kau maka orang-orang kehilangan kesempatan mereka!!"






Kyu Won berusaha tidur namun dia tidak berhasil juga. Kyu Won menatap kalender dan melihat di tanggal 11 Agustus itu ada kompetisi Musik Tradisional.






Kyu Won membelikan cappuccino untuk Shin dan datang ke tempat biasa Shin menunggu namun ternyata disana tidak ada Shin. Kyu Won terus menunggu namun Shin tidak juga datang.






Shin datang dan melihat ke arah tempat dia biasanya menunggu namun tidak terlihat Kyu Won. Ternyata Kyu Won sudah pergi dan dia meninggalkan cappuccino itu dan menyimpan catatan kecil, "Lee Shin jurusan music modern. Aku meludahi kopimu pew pew =3" Shin tersenyum membaca pesan itu.






Suk Hyun sedang berada di ruangannya. Ada yang mengetuk pintu dan itu adalah Kyu Won, "Bisa aku berbicara sebentar?" Suk Hyun mengangguk dan mempersilahkan Kyu Won masuk, "Ada apa? Kau sudah membuat surat permintaan maaf?" Kyu Won menggeleng, "Bukan itu... Aku rasa akan lebih baik jika aku keluar. Maksudku... Awalnya aku ikut karna aku pikir akan memainkan Gayageum dan lagi sebentar lagi akan ada kompetisi musik tradisional." Suk Hyun bertanya, "Apakah kau akan mengubah pikiranmu jika aku memintamu memainkan Gayageum?" Kyu WOn ragu menjawabnya, "Itu... tidak." Suk Hyun bertanya kembali, "Apa karna tidak ada Shin maka ini tidak menyenangkan?" Kyu Won segera menggelengkan kepala, "Bukan itu. Aku hanay merasa ini tidak adil saja bagi orang-orang yang sangat menginginkan kesempatan ini. Maafkan aku..." Kyu Won memberi salam dan langsung pergi.






Kyu Won melihat dari jauh ke arah tempat Shin biasa menunggunya dan terlihat tidak ada kopi. Kyu Won terus menatap ke tempat itu dan terlihat ada seorang laki-laki yang meminum kopi dan laki-laki itu bukanlah Shin.






Shin datang ke ruang latihannya sambil membawa kopi yang tadi di berikan Kyu Won. Joon Hee yang melihat Shin membawa kopi pun langsung memintanya namun Shin langsung menolak, "Tidak bisa. Kopi ini.... Kopi ini sudah di ludahi oleh seseorang." Joon Hee menatap kesal pada Shin yang tidak mau membaginya.






Kyu Won sedang latihan bermain Gayageum di rumah. Tiba-tiba dia berfikir, "Hm apakah dia meminum kopi itu? Bagaimana jika orang lain meminumnya? Ah entahlah..." Kakek tiba-tiba memukulnya, "Kau fokus!!" Kyu Won mengangguk dan kembali fokus.






Latihan untuk Musikal kembali di adakan dan kini giliran Yoon Soo yang melatih gerakan dancenya. Suk Hyun yang berada di ruang latihan justru memikirkan kata-katanya Shin, "Apakah mempermainkan seorang wanita itu menyenangkan? Hm aku dapat mengerti mengapa Dosen Jung Yoon Soo meninggalkanmu." Kelas sudah selesai dan 3 orang senior Kyu Won itu membicarakan pengunduran diri Kyu Won di Musikal ini. Yoon Soo bertanya pada Suk Hyun, "Lee Kyu Won apakah dia benar-benar mengundurkan diri?" Suk Hyun tidak menjawabnya dan dia jsutru mengomentari cara pengajaran Yoon Soo yang terlalu lemah.






Shin sedang tertidur di perpustakan dan ada sekeranjang parcel di hadapan Shin pemberikan dari para fansnya. Suk Hyun duduk di depan Shin dan membangunkannya, "Beberapa orang mengatakan bahwa kau pasti ada di perpustakaan. Ah ya bukankah kau ingin bergabung di Musikal?" Shin menganggukan kepala. Suk Hyun berkata, "Ada syaratnya. Ikuti aku." Shin terlihat bingung namun dia mengikuti Suk Hyun dari belakang.






Suk Hyun dan Shin masuk kedalam kelas musik. Kyu Won yang sedang duduk pun otomatis melihat kedatangan 2 orang itu di kelas. Suk Hyun langsung melambaikan tangan pada Kyu Won dan Kyu Won membuang muka.






Kelas sudah berakhir dan mereka bertiga mengobrol. Kyu Won bertanya, "Ada apa?" Suk Hyun menjawab, "Bergabung dengan Musikal. Jika kau merasa tidak enak pada yang tidak mendapatkan kesempatan maka kau harus bekerja keras. Aku akan bertanggung jawab." Kyu Won menunduk dan meminta maaf. Suk Hyun kembali berkata, "Ah aku tidak akan melakukan metode itu. Shin bilang dia ingin bergabung di Musikal dan aku tau alasannya. Tapi jika Shin mau bergabung maka dia harus membuat kau(Kyu Won) bergabung terlebih dahulu." Kyu Won dan Shin sama-sama terkejut. Kyu Won protes pada Suk Hyun, "Ya, mengapa kau mengatakan hal yang tidak masuk akal?" Suk Hyun berkata pada Shin, "Karna Kyu Won adalah budakmu... aku rasa itu mudah. Cobalah yakinkan dia. Aku pergi..." Suk Hyun segera pergi meninggalkan Shin dan Kyu Won.



Kyu Won berkata, "Kau... cepat yakinkan aku." Shin menjawab, "Tidak." Kyu Won bingung, "Apa kau tadi tidak dengar apa yang dia katakan?" Shin berkata, "Aku tidak peduli jika kau memang tidak mau, aku akan tetap melakukannya. Aku pergi. Tunggu... Lagi pula lebih baik begini. Kau tidak akan bisa menyaingi Hee Joo. Kau tau dia kan? Dia adalah dancer yang bagus." Kyu Won berkomentar, "Jika aku berlatih maka aku juga bisa menjadi dancer yang baik." Shin tertawa mengejek pada Kyu Won, "Hee Joo itu berlatih dengan keras. Seperti itulah diA. Sedangkan kau? Huh... Sudahlah lakukan apapun yang kau inginkan." Saat Shin akan pergi, Kyu Won menahannya, "Mengapa kau tiba-tiba ingin bergabung hah?" Shin menjawab, "Aku ingin lebih sering bertemu seseorang." Shin kemudian pergi. Kyu Won memikirkan ucapan Shin, "Ingin bertemu seseorang?" Kyu Won ingat pada saat Shin menatap Yoon Soo, "Mungkinkah dia? Ah tidak mungkin...."






Suk Hyun datang ke rumah sakit untuk memberikan naskah Musikal pada Ki Young. Ki Young menolaknya dan bilang bahwa dia akan segera pindah kampus. Suk Hyun berkomentar, "Kau bisa pindah, namun setelah pertunjukan itu selesai." Ki Young benar-benar marah dan membentak Suk Hyun, "Mengapa kau bersikap seperti ini? AKU MEMBENCINYA!!" Suk Hyun berkata, "Aku tau kau bisa melakukannya. Dan kau secara khusus di pilih oleh aku. Walaupun ini memaksa namun aku akan pastikan kau tampil di pertunjukan ini." Suk Hyun meninggalkan ruangan itu dan Ki Young dengan kesalnya membanting naskah itu.






Suk Hyun berjalan melewati sebuah toko perhiasan dan dia memutuskan untuk masuk kedalam. Pelayan toko bertanya, "Apa ada yang bisa kami bantu?" Suk Hyun tersenyum dan menunjuk sebuah kalung.






Kyu Won sedang belajar dan dia tiba-tiba teringat ucapan Shin, "Aku ingin lebih dekat dengan seseorang". Kyu Won berjalan ke kamar Kakeknya, "Kakek... Bisakah bicara sebentar? Masalah kompetisi musik tradisional... bisakah di tunda?" Kakek tidak menjawab karna ternyata beliau sudah tertidur.






Kyu Won berdiri di depan pintu ruangan Suk Hyun. Dia ingin mengetuk pintu namun terlihat ragu. Suk Hyun baru datang dan dia mengejutkan Kyu Won dari belakang, "Hahaha kau terkejut. Ah Bagaimana? Kau sudah memikirkannya?" Kyu Won terlihat bingung, "Itu... Ini tidak adil jika Shin tidak bisa bergabung hanya karna aku. Tapi ini bukan karna Shin.. Ah sayang sekali jika beasiswanya sia-sia." Suk Hyun tersenyum karna dia tau kalau jawaban Kyu Won adalah 'YA!' Suk Hyun berkata, "Jangan telat datang ke tempat latihan." Kyu Won tersenyum dan segera pergi. Suk Hyun berkomentar, "Aish dia itu tidak mendengarkan ucapanku..."






Kyu Won masuk kedalam ruangan latihan dan semuanya langsung menatapnya sinis, "KAU! Kau pikir ini tempat yang dengan mudahnya kau bisa datang dan pergi hah?" Kyu Won hanya menunduk meminta maaf. Yoon Soo datang dan meminta agar semuanya mulai melakukan latihan dance yang kemarin sudah di ajarkan. Semuanya sudah tau tarian itu dan mulai menari, kecuali Kyu Won yang sama sekali belum berlatih dan dia tidak tau apa-apa. Seniornya Kyu Won dengan sengaja mengerjai Kyu Won sehingga Kyu Won terjatuh. Kyu Won tentu tidak terima dan marah pada seniornya itu. Yoon Soo berkata, "Ayo kita mulai dari awal." Namun Suk Hyun segera menahan, "Tidak. Latihan selesai. Kalian semua keluar! KELUAR!!" Yang lainnya pun mulai keluar ruangan sambil mengomel kesal pada Kyu Won.






Saat Suk Hyun akan pergi keluar ruangan, Yoon Soo bertanya padanya, "Apakah ada yang special dari Kyu Won? Dimataku pun terlihat bahwa kau memperlakukannya dengan sangat special." Yoon Soo berbalik pergi namun Suk Hyun kini yang menahannya, "Apakah kau cemburu pada Kyu Won? Jika iya, jangan seperti itu. Itu bukan hal yang baik." Suk Hyn segera pergi meninggalkan Yoon Soo.






Suk Hyun mengajak Hee Joo, Kyu Won, Dan 3 orang senior yang selalu bertengkar itu ke sebuah tempat dimana ada beberapa orang yangs edang latihan untuk sebuah Musikal. Suk Hyun berkata, "Orang-orang itu adalah orang-orang yang belum pernah tampil di Musikal. Walaupun kalian bekerja keras dan berkeringat terus, tetapi kesempatan untuk tampil itu seperti memohon pada bintang jatuh. Han Hee Joo, apakah kau pikir kau lebih baik dari dia? Apakah kau punya percaya diri? Banyak orang yang memiliki kemampuan sepertimu. Hanya karna kau memiliki kemampuan maka jangan bersikap seperti merendahkan orang lain! Dan kau(Senior Kyu Won) Apakah karna Kyu Won maka kau tidak mendapatkan peran? Apakah kau tau berapa banyak orang disini yang bekerja hanya sebagai make up artis? Mengapa kau selalu merendahkan orang? Apakah kau begitu hebat?" Senior itu menunduk malu.



Suk Hyun lalu berkata pada Kyu Won, "Dan kau Kyu Won, kapan kau akan berhenti terlihat lesu hah? Apakah Kau adalah yang paling tidak memiliki bakat disini? Apakah bagimu ini tidak adil? Kyu Won jangan salah paham, alasanku memilihmu karna hatimu tulus bukan karna kau memiliki bakat! Kalian semua dengarkan aku! Kalian ini sekarang bukanlah apa-apa. Jika kalian mau merendahkan bakat seseorang maka kalian harus melihat dulu bakat yang kalian miliki. Jika hal ini terjadi lagi maka aku akan membatalkan pertunjukan. Lakukanlah apapun yang kalian inginkan."






Kyu Won sedang di halte menunggu bis. Saat bis datang, Kyu Won tidak langsung naik. Dia berfikir sesaat dan kembali ke kampus untuk latihan dance.






Sementara itu Shin sedang tampil di Club bersama The Stupid. Hee Joo masih berada di tempat tadi dan terus memikirkan ucapan Suk Hyun. Yoon Soo datang ke studionya dan dia tersenyum saat melihat Kyu Won sedang latihan sendiri. Dan Ki Young ternyata sedang menghapalkan naskah musikal yang di berikan oleh Suk Hyun.






Selesai tampil, Shin melewati toko perhiasan dan dia tersenyum saat melihat sebuah kalung yang di pajang. Shin kembali ke kampus dan melihat di stuio ternyata Yoon Soo sedang mengajari Kyu Won, dan lagi-lagi Shin tersenyum. Shin pergi dari depan studio dan ternyata Kyu Won menyadari kedatangan seseorang itu, "Oh apakah ada yang datang?" Yoon Soo sepertinya sudah tau kalau itu pasti Shin. Kyu Won lalu pamit pergi dan Yoon Soo menyarankan agar sebelum tidur Kyu Won merendam kakinya terlebih dahulu.






Keesokan harinya Kyu Won berjalan dengan perlahan-lahan karna badannya sangat sakit. Shin datang dengan sepedahnya dan berhenti di depan Kyu Won. Kyu Won bingung melihatnya, "Ya mengapa kau berhenti disini?" Shin terdiam sesaat dan berkata, "Mau aku berikan tumpangan?" Kyu Won terkejut mendengarnya, "A-apa?"






Kyu Won duduk di belakang sepedah Shin dan dia memeluk pinggang Shin. Kyu Won terus tersenyum dan membayangkan Shin juga tersenyum padanya. Tapi kemudian Shin berkata, "Turun!" Kyu Won membuka matanya dan terkejut saat orang-orang menatap ke arahnya dengan pandangan aneh. Kyu Won segera turun dari sepedah Shin dan mengucapkan terima kasih. Shin bertanya, "Apa beratmu 60kg? Kau sangat berat..." Shin langsung pergi dengan sepedahnya. Sementara itu orang-orang terus berbisik-bisik membicarakan Kyu Won, "Yah siapa itu? Dia bahkan tidak cantik. Mengapa bisa bersama Shin?" Kyu Won sangat malu dan cepat-cepat masuk kedalam kampus.






Latihan dimulai dan Kyu Won langsung tersenyum pada Yoon Soo. Kyu Won bisa mengikuti kelas dance itu dengan sangat baik dan tentu Suk Hyun tersenyum puas. Suk Hyun menatap Yoon Soo dan Yoon Soo hanya balas tersenyum padanya.






Suk Hyun berada di ruangannya dan dia menatap kalung yang waktu itu dia beli. (OMG Jangan bilang kalungnya mau di kasih ke Yoon Soo :-(()






Suk Hyun dan Yoon Soo sama-sama berjalan ke tempat parkir. Suk Hyun berkata pada Yoon Soo, "Kau bekerja dengan baik. Ah mungkin kata-kataku terlalu kasar padamu waktu itu." Yoon Soo berkomentar, "Ya... Waktu itu aku tidak menyangka hal seperti itu dikatakan olehmu." Suk Hyun berkata, "Kau ada janji? Jika kau bisa..." Yoon Soo memotong ucapan Suk Hyun, "Maaf aku sudah ada janji." Suk Hyun mengerti dan berjalan ke mobilnya. Tapi tiba-tiba Yoon Soo berkata, "Ah aku baru membeli wine, jika kau mau..." Suk Hyun menjawab, "Ok. Aku akan ke rumahmu." Suk Hyun masuk kedalam mobil dan segera pergi. Yoon Soo masuk kedalam mobilnya dan tersenyum.






Yoon Soo mengambil HPnya dan menghubungi Dosen Im untuk membatalkan janji makan malam mereka. Dosen Im bertanya, "Apakah kau kurang sehat? Haruskah aku membelikan obat untukmu?" Yoon Soo menjawab, "Tidak perlu. Maaf tidak bisa datang." Dosen Im berkata, "Tidak apa-apa. Kau jagalah kesehatanmu." Dosen Im menutup telfon dan dia terlihat sangat kecewa.






Suk Hyun sedang dalam perjalanan dan dia melihat Kyu Won berjalan dan dia terlihat kesakitan. Suk Hyun pun menepikan mobilnya ke samping jalan dan memanggil Kyu Won, "Ini sudah jam berapa? Kau masuklah..." Kyu Won menolak dengan sopan, "Tidak perlu, aku baik-baik saja dan lagi di depan adalah halte bis." Suk Hyun berkomentar, "Kau tidak terlihat baik-baik saja. Cepat masuklah." Kyu Won tersenyum dan masuk kedalam mobil Suk Hyun.






Yoon Soo melihat Shin mengikutinya dari belakang makanya dia menepikan mobilnya dan dia terlihat marah pada Shin, "Apa yang kau lakukan?" Shin mengeluarkan sebuah kotak, "Aku ingin memberikan ini. Bukalah..." Yoon Soo membukanya dan terlihat ada kalung di dalam kotak itu. Shin tersenyum, "Aku akan memakaikannya padamu." Yoon Soo berkata, "Tidak, aku...." Shin memotong ucapan Yoon Soo dan segera mengalungkan kalung itu ke leher Yoon Soo.






Suk Hyun berkata pada Kyu Won, "Jika kau di tindas lagi maka katakan padaku. Disampingmu itu adalah aku, Sutradara." Kyu Won tertawa, "Justru karna itu lah aku ditindas." Suk Hyun berkata, "Kalau begitu lakukan dengan baik. Fighting!!' Kyu Won tersenyum mendengarnya.






Kyu Won menatap keluar jendela dan dia melihat Shin yang sedang memakaikan kalung pada Yoon Soo dan tiba-tiba saja Shin juga mencium Yoon Soo. Kyu Won terdiam dan teringat ucapan Hee Joo, "Lee Shin itu sudah menyukai seseorang yang sangat berbeda dengan dirimu! Karna itu jangan dekati dia!"








Pst:



Yeah finally inti masalah sepertinya mulai muncul di episode ini. Para fans sempat protes pada MBC(Stasiun penayangan Hearstrings) karna di Episode 1,2 dan 3 ini porsi adegan peran utama yaitu Shin dan Kyu Won hanya sedikit. Dan akhirnya di episode 4 ini porsi adegan untuk Shin dan Kyu Won di perbanyak :-D tapi sangat sangat sangat kecewa dengan ending untuk episode 4 ini!! Ya muskipun karna adegan ciuman ini maka nantinya Kyu Won mulai menyadari perasaannya ke Shin tapi tetep kecewa, Kenapa Shin harus nyium cewe lain? Ok kita lihat episode 5 mendatang.... :-)


read more