Tampilkan postingan dengan label Drama Secret Garden. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Drama Secret Garden. Tampilkan semua postingan

Sinopsis Episode 12 Drama Korea Secret Garden dalam Bahasa Indonesia - 20 Episode Korean Drama Secret Garden/시크릿 가든


Secret Garden - Episode 7 recap/summary/sinopsis

[剧 名]:秘密花园/시크릿 가든/Secret Garden
[播 送]:韩国SBS
[类 型]:SBS周末
[首 播]:2010年11月13日
[时 间]:每周六日北京时间21点00分播放
导 演]:申宇哲《巴黎恋人》、《布拉格恋人》、《恋人》、《On air》、《City hall》
[剧 本]:金恩淑《巴黎恋人》、《布拉格恋人》、《恋人》、《On air》、《City hall》
[主 演]:玄彬 河智苑 尹相铉 金莎朗 李必立
[集 数]:计20集
[简 介]: 《秘密花园》由《On air》、《巴黎恋人》、《布拉格恋人》的申宇哲导演与金恩淑编剧携手打造,讲述了两名主人公互换灵魂而引发的浪漫爱情故事,韩国女演员河智苑将担任该剧女主人公

Details

* Title: 시크릿 가든 / Secret Garden
* Genre: Melodrama, fantasy, romance
* Episodes: 20
* Broadcast network: SBS
* Broadcast period: 2010-Nov-13 to TBA
* Air time: Saturday & Sunday 21:45

Synopsis

The drama tells the story of Kim Joo Won (Hyun Bin), a seemingly perfect man who hides an arrogant and eccentric side, and Gil Ra Im (Ha Ji Won), a stuntwoman whose beauty and body are the object of envy amongst top actresses. One day they went deep into the mountains and entered a strange house, where a strange grandmother offered them chocolate to eat. The next day, they found themselves in the other's body.

Cast

* Hyun Bin as Kim Joo Won
* Ha Ji Won as Gil Ra Im
* Yoon Sang Hyun as Oska (Joo Won's cousin)
* Kim Sa Rang as Yoon Seul
* Lee Philip as Im Jong Soo
* Lee Jong Suk (이종석) as Sseon
* Yoo In Na as Im Ah Young
* Kim Ji Sook as Moon Yeon Hong
* Park Joon Geum as Moon Boon Hong
* Kim Sung Oh (김성오) as Secretary Oh
* Choi Yoon So as Kim Hee Won
* Kim Sung Kyum as Moon Chang Soo
* Lee Byung Joon as Park Bong Ho
* Sung Byung Sook as Park Bong Hee
* Yoon Gi Won as Choi Dong Kyu
* Yoo Seo Jin as Lee Ji Hyun
* Kim Gun as Yoo Jong Heon
* Song Yoon Ah as herself (cameo)
* Kang Chan Yang (강찬양)
* Jang Seo Won (장서원)

Production Credits

* Director: Shin Woo Chul
* Screenwriter: Kim Eun Sook
source: http://www.natnatvip.org/

Sinopsis Episode 12 Drama Korea Secret Garden

Joo Won sudah mengatakan kalau ia ingin jadi Little Mermaid untuk Ra Im, jadi mengapa tidak ada jawaban? aku sudah memikirkannya dengan sangat lama.

Ra Im berkata akan menjawabnya kalau itu masuk akal. Menurut Joo Won ini masuk akal.

Joo Won : Bukankah kau berkata kau tidak punya hak menjadi Little Mermaid-ku karena kau tidak mencintaiku? jadi, aku harus menjadi Little Mermaid. Apa lagi pilihanku? Tentu saja, untuk sampai pada kesimpulan itu, merupakan masa terberat dalam hidupku, tapi memang benar, kalau sekarang kau bukanlah lukisan yang bisa kugantung.
(Yang artinya belum ada orang yang tidak menyukai Kim Joo Won sebelumnya seperti Ra Im)

Joo Won tersenyum seperti memberi ucapan selamat untuk Ra im, Bagaimana? aku keren kan? Pria lain biasanya tidak mengakui sesuatu seperti ini.
Ra Im menyindir, aku berterima kasih.

Joo Won tidak sadar sudah disindir, dan berkata, ya, sudah seharusnya. Karena meskipun kau tidak memikirkan aku bahkan untuk 5 menit saja, aku memikirkanmu sepanjang waktu dengan konyolnya. Jadi, aku akan jadi Little Mermaidnya. Aku akan tetap bersamamu seolah-olah aku tidak disana dan kemudian menghilang seperti gelembung.

Ra Im mengeluh, aku pasti akan gila. Apa kau benar2 bisa diam (seolah-olah tidak ada) kalau kau ada di sampingku? Dan apapun perkataanmu, maksudmu sudah jelas, yaitu membuat salah satu diantara kita menjadi gelembung. benar kan?
Joo Won : Kau benar. Karena aku menyukaimu dan jika aku ingin tetap menemuimu, ini adalah cara yang paling baik saat ini.

Ra Im terdiam beberapa saat, apa kau sangat menyukaiku?
Joo Won senyum : Ya.
Ra im : Kau sangat menyukaiku, tapi masa depan bersama aku berarti mengubah salah satu dari kita menjadi gelembung?
Joo Won terdiam.

Ra Im mengartikannya, jadi, tidak peduli bagaimana perkembangan hubungan kita, kau berkata bahwa akhirnya kita akan menghilang tanpa jejak. Benar kan?

Joo won membenarkan, karena memang seperti itulah situasi mereka saat ini. Tentu saja akan ada pertengkaran, dengan saudara kakek-ku yang selalu menentang aku mewarisi dept store, dengan para investor yang mengharapkan pernikahan merger dan akuisisi, dengan begitu banyak pemegang saham, dan dengan ibuku yang bisa saja menyakitimu dengan alasan untuk melindungiku. Karena pernikahanku berkaitan dengan bisnis banyak pihak.

Joo Won berkata sambil menimbang-nimbang, Akhirnya aku harus membuat keputusan. Apa aku bersama Gil Ra Im dan mengecewakan semua orang itu atau kehilangan dirimu tapi mendapatkan wanita yang akan menjadi partner bisnis luar biasa? Kau ingin pilihan pertama?

Baik, misalnya aku meninggalkan segalanya dan memilihmu. Aku yakin kita akan memiliki rumah kita, tempat tidur, dan tidur dan bangun bersama. Tapi berapa lama kau pikir kebahagiaan itu akan berlangsung?

Ra Im hanya bisa menghela nafas.

Joo Won : Apa kau bisa mengatakan setelah aku kehilangan semua milik-ku, kita akan hidup bahagia selamanya? Aku tidak bisa menjamin kalau aku tidak akan menyalahkan atau membencimu, tapi apa kau bisa mengatakan-nya?

Ra Im melihat Joo Won : Aku tidak bisa melakukan apa-apa dengan ini, tapi aku sadar, kau benar. Kau benar tentang segalanya. Tapi, dasar bodoh! Dimana kau bisa menemukan wanita yang akan mencintai dengan tulus kalau tahu bahwa semuanya itu akan menjadi gelembung? Tidak ada wanita di dunia ini yang akan memulai cinta setelah tahu akhirnya seperti apa. itulah mengapa kita tidak akan berhasil. Kita..tidak punya jawaban.

Joo Won : Mengapa tidak ada jawaban? Itulah mengapa aku berkata akan menjadi Little Mermaid. Kenapa kau sulit sekali? Kalau pria dan wanita berkencan, apa mereka harus berakhir dengan menikah? Apa yang akan kau lakukan jika aku berkata akan menikahimu dan kemudian berpisah? Meskipun kau tidak ada tujuan atau keinginan, ini sesuatu yang pantas dicoba. Jujur saja, di dalam hatimu, kau ingin melakukan ini, iya kan? Aku tahu kau menyukaiku juga.

Ra Im melihat Joo won dengan sebal, kumohon jangan salah paham. Aku...tidak menyukaimu.

Dengan bengis Ra Im berkata : minggir! Joo Won berdiri di depan Ra Im, Ra Im : Minggir..

Tiba-tiba Joo Won mengulurkan tangan, membelai rambut Ra Im, dengan lembut ha! Ra Im sama sekali tidak mengira dan wajahnya berubah, matanya tiba-tiba tidak galak lagi hihihi..

Joo won berhenti dan senyum, kau bohong, matamu sepertinya mengatakan lain. Pikirkan apa yang kukatakan baik-baik sebelum memberikan jawaban padaku, karena itulah yang akan kulakukan. Joo won jalan pergi. Ra Im jadi berdiri termenung beberapa saat.

Joo Won meninggalkan jamuan makan tanpa menyadari apa yang terjadi pada Sekretarisnya hahaha..

Kim menangis dan berkata ia tidak percaya bagaimana Joo Won bisa tahu tentang Ah Young begitu banyak. Kim juga kesal karena Ah young berdandan berlebihan karena Joo Won memintanya seperti itu.

Ah young berkata ia juga bingung bagaimana Joo Won bisa tahu sedemikian banyak, satu-satunya orang yang mungkin mengatakan-nya adalah Ra Im. Tapi Ra Im bukan tipe orang seperti itu.
Kim : Jadi, apa CEO mencium baumu atau tidak?
Ah young terpana, asisten Kim!

Di perjalanan menuju rumah, Joo Won mengirim voice message ke Ra Im, apa kau sudah memikirkan-nya? Untuk seorang wanita yang tidak pernah berpikir selama 5 menit, ini terlalu lama. Berikan aku jawaban secepatnya.

Awalnya Ra im senyum, tapi ia memikirkan lagi peristiwa dengan Ibu Joo Won saat ia membawa jeruk itu dan tidak menggubris pesan itu.

Ah Young pulang dan memeriksa seluruh rumah, Ra Im heran, apa yang kau lakukan? Ah Young curiga Joo won meletakkan camera tersembunyi di rumah mereka.

Ah Young berkata kalau Joo Won mengatakan segalanya tentang dirinya seolah-olah ia tinggal bersama Ah Young. Ra Im kaget dan teriak begitu tahu kalau Ah Young membiarkan pintu kamar mandi sedikit terbuka dan melakukan kebiasaan Ah young seperti jalan2 tanpa mengenakan bra dll..Ra Im kesal sekali.

Salah seorang staf memberi laporan pada Ibu Joo Won, ia menunjukkan peta yang mereka copy dan mereka mendapatkan peta ini dari kantong Joo Won.

Bagaimana Joo Won menggambar peta rumah Oska dan memanggilnya oppa, Joo Won juga mengenakan kaus kaki Oska, bahkan Joo Won bicara sendiri ketika memandang pohon Natal atau ponselnya.

Ibu Joo Won tanya apa dokter Lee datang ke sini? staf itu menjawab ya beberapa hari lalu.

Lalu Ibu Joo Won melihat keranjang jeruk itu dan tanya mengapa ini ada di sini? staf itu bingung, Presdir yang...Ibu Joo Won menyuruh stafnya membuang jeruk itu.
Joo Won datang : aku yakin, aku sudah memintamu untuk tidak menyentuhnya.

Ibunya tetap memerintah untuk membuang, Joo Won tetap ingin menyimpan keranjang itu. Jangan sentuh. Ini rumahku. Aku yang memutuskan apa yang akan dilakukan dengan barang2 di rumahku.

Ibu Joo Won marah, dia belum memberikan rumah ini untuk Joo Won, jika kau terus seperti ini, aku bisa menendangmu kapanmu dari sini.

Ibu Joo Won berkata dia sudah memberikan kehidupan yang bagus untuk Joo Won dan seharusnya Joo Won membalasnya, ia akan melupakan tentang Ra Im dan bagaimana Joo Won mengecewakannya kalau Joo Won bersedia ikut kencan buta lagi.

Joo Won : Jika aku tidak melakukannya, apa kau akan memanggil Ra Im ke rumah ini lagi?
Ibu Joo Won : Itu akan sangat menyenangkan, tapi apa dia masih tinggal di Korea saat itu? Ibunya mengancam akan mengusir Ra im dari Korea.

Joo Won akhirnya bersedia ikut kencan lagi.

Joo Won menemui wanita itu, dia generasi ke-3 dari sebuah keluarga konglomerat Jepang-Korea, Lulusan Univ. Tokyo, Ayahnya adalah CEo perusahaan kapal paling top di Jepang. Keluarga Ibunya memiliki koneksi dalam perekonomian dan politik dan intinya tidak ada yang tidak bisa mereka lakukan di Jepang.

Joo Won : Yoo Kyung Ran? Aku Kim Joo Won.

Seul memanggil Ra Im keluar, ia meminta Ra Im datang ke museum dimana Joo Won sering kencan buta. Seul mengucapkan semua kalimat yang sering dikatakan Joo Won dalam kencan butanya.
Ra Im tidak mengerti, mengapa Seul mengatakan itu padanya. Seul berkata kalau dia dan Kim Joo Won punya kehidupan yang seperti museum ini. Kalaupun tidak dengannya, Kim Joo Won akan menikahi wanita yang seperti dirinya. Seul berkata ia tetap ingin menikahi Joo Won, dan Seul tahu hubungan Joo Won - Ra im itu serius, jadi ia ingin ketemu Ra Im dan minta maaf.

Tapi, kata Ra Im. Direktur Yoon, bukankah kau mencintai Choi Woo Young?

Seul mengaku memang benar dulu, tapi sekarang ia sudah melangkah sedemikian jauh.
Ra Im : Tapi meskipun demikian, bagaimana kau bisa mempertaruhkan hidupmu dengan orang yang tidak kau cintai?

Seul : Aku bisa melakukan itu. Karena aku ini seorang wanita yang tidak ada dalam ingatan siapapun. apa kau tahu apa kebencian paling menakutkan di dunia? Jika seorang fan/penggemar menjadi anti-fan dan ketika cinta hancur menjadi benci. Bagiku, aku ada dalam keduanya sekarang. Jadi, aku akan mulai melakukan segalanya untuk membuat Choi Woo Young sakit hati.

Tentu saja, ada hal-hal yang tidak akan berjalan sesuai rencanaku. Melihat bagaimana ia (Joo Won) ikut kencan buta lagi, sepertinya Kim Joo won tidak akan menjadi milikmu maupun aku. Kita memilih pria yang benar2 sulit, iya kan?

Ra Im pulang ke sekolah aksi dan ia ingat kata2 Joo Won di depan ibunya tentang hubungan-nya yang sementara dengan Ra Im.
Ra Im tidak mengangkat semua telp Joo Won dan siap-siap untuk audisi.

Ra Im di depan sutradara, ia memperkenalkan diri dalam bhs Inggris, well..well..ada kemajuan :)

Ra Im pulang dan tentu saja, Kim si setelan training gila sudah menantinya. siapa coba yang suruh tidak mengangkat telp Kim?
Joo Won : Kenapa kau tidak menjawab telp? apa kau tahu berapa kali aku meneleponmu? kenapa tidak diangkat? Apa kau tidak bisa mendengarku? Gadis jelek ini bahkan tidak patuh sama sekali.

Ra Im berkata ia sibuk, kenapa kau telp?
Joo Won : Kenapa tidak memberi jawaban?
Ra Im : Karena itu sangat merepotkan.

Ra im jalan tapi Joo Won merentangkan kakinya untuk menghalangi jalan Ra Im, kau pikir aku telp karena kurang kerjaan? Jika terlalu merepotkan untuk telp, kau bisa mengangkat telpku, kenapa kau tidak menjawab pesanku?

Joo Won : Sekarang bagaimana perasaanku? apa kau pikir aku bisa konsentrasi kerja? Kenapa kau tidak menjawab?

Ra im : aku masih memikirkan-nya.
Joo Won : Kapan selesainya?
Ra Im : Bagaimana jika selesai, kapan kau dapat ijinku untuk menyukaiku? jika kau sangat ingin tahu dengan jawabanku, lalu kenapa kau pergi kencan buta?

Joo won kaget untuk beberapa detik, lalu : bagaimana kau tahu kalau aku kencan buta?
Ra Im : Bagaimana gadis itu kali ini? Apa dia cantik? apa dia kaya? Apa pendidikannya terbaik? Bagaimana selera parfumnya? Apa memuaskanmu? dan apakah cara jalannya elegan?

Joo won syok, bb..bagaimana kau tahu semua itu?
Ra Im : Aku tidak punya selera dalam parfum, tapi seleraku untuk sampo mengagumkan, dan jauh lebih mengagumkan selera pasta gigiku. Jika kau mengerti itu, apa kau bisa berhenti dan pergi?

Joo won : Kau sekarang cemburu?
Ra Im melotot marah. Joo won senang sekali, kau cemburu. Kenapa? kenapa kau marah kalau aku kencan? Apa kau murka? mulai sekarang, apa aku tidak perlu menemui mereka lagi?

Ra Im : Bagaimana mungkin? jika semuanya adalah jenis pernikahan merger dan akuisisi dimana hidupmu dipertaruhkan, jadi berhentilah menyukai wanita yang hanya membawa jeruk dan meneruskan kencan seperti ini.

Ra Im jalan pergi dan membelakangi Joo won.

Joo Won : Apa ini caramu bicara? wanita ini, kenapa kau pikir aku disini malam-malam seperti ini. Aku disini karena aku ingin melihatmu, jadi jangan memunggungiku dan biarkan aku melihat wajahmu.
Joo won menuruni tangga dan berdiri di depan Ra Im.

Joo Won mengarahkan kamera ponsel pada Ra Im, ya seperti itu, siapa suruh menghapus foto-foto di ponselku.
Ra Im kesal, coba kalau berani.

Joo won senyum dan mengambil gambar Ra Im yang wajahnya marah, seperti biasanya, kau paling cantik kalau marah. Putuskan semuanya besok pagi atau aku akan datang lagi besok. Joo Won pergi.

Ra Im melihat punggung Joo Won dan ekspresi wajahnya berubah, andai saja Joo Won balik badan hehe..

Ibu dan adik Joo Won sedang makan bersama. Ibu Joo won minta Hee Won lebih perhatian dengan masalah kakaknya dan menjaganya karena masalah Joo Won akan mempengaruhi seluruh keluarga.
Hee Won berkata ia tidak menganggur, ia sibuk belajar saham dan tidak ingin diperlakukan seperti Joo Won. Kau ini persis ayahmu, kata ibunya.

Ibu Oska datang dan bergabung dengan mereka. Ibu Joo Won tanya bagaimana kakaknya mengurus pacar2 Oska, ibu Oska berkata ia sudah profesional untuk masalah itu. Dan soal Joo Won, bukan ibu yang harus memisahkan wanita itu dari Joo won, tapi wanita lain yang akan melakukannya.
Ibu Oska mengusulkan agar cari wanita lain untuk menendang Ra im dari Joo Won.

Ibu Joo Won memutuskan mengundang Seul ke acara makan malam keluarga. Sekali ini Oska juga hadir. Joo Won heran, Oska marah melihat Seul.

Ibu Joo Won mengenalkan Seul pada kakek. Siapa keluarga Seul dan berkata kalau Seul sekarang sedang kencan buta dengan Joo Won.

Kakek tanya pada Joo Won apa dia akan menikah dengan Seul? Joo Won belum menjawab, ibunya sudah menjawab. Kalau mereka akan menikah musim semi, Joo won akan berusia 34 th saat itu.

Kakek ke ibu Joo won : Aku tidak tanya padamu.
Joo won : Musim semi bagus, bunga bermekaran.
Joo Won minta Seul untuk duduk dan mengenalkan semua orang.

Kau tahu Oska kan? dia sepupuku dan penyanyi.
Seul ke Oska : Halo, ini pertama kali kita bertemu, aku penggemar lamamu.

Joo Won ke Seul : Apa maksudmu pertama kali? kalian sudah kenal dengan baik.
Seul terperanjat dan Oska marah. Ibu Oska kaget, kau kenal putraku? aku ibunya.
Seul menutupinya dengan berkata kalau ia kenal oska karena ia penggemarnya.

Oska menemui Seul, ia tidak mengerti kenapa Seul ke sini, bukankah seul tahu ini keluarganya.
Seul berkata ia diundang oleh Ibu Joo Won. Oska kesal, apa yang harus ia lakukan agar Seul berhenti.

Seul berkata ini karena Oska, sekarang ia bisa menjadi apa saja, seorang wanita biasa-biasa bisa jadi ratu dan seorang wanita berharga bisa menjadi pembantu, tergantung bagaimana ia diperlakukan oleh pria yang ia cintai. Seberapa jauh aku akan bertindak? Lain kali jika kita bertemu lagi, kau akan tahu.

Joo Won menemui ibunya, kenapa tiba2 membawa Seul. Ibunya menjawab jika ia mengatakan-nya lebih dulu, Joo won pasti sudah melarikan diri. Joo won membenarkan dan Seul itu menyukai pria lain.

Ibunya marah, kau juga menyukai wanita lain! Dengan wajah dan latar belakangnya, apa kau pikir ia tidak punya pacar?
Joo won : Jadi, kau tidak masalah dengan calon menantu seperti itu?

Ibu Joo Won : susah sekali memadankan keluarga, pendidikan, status, apa kau harus menambahkan 'saling mencintai' juga?
Joo Won tidak percaya, ibu kau benar-benar..keterlaluan. Lalu ia pergi.

Joo Won berkata pada Oska kalau ini bukan idenya, ia sama sekali tidak tahu Seul akan datang, itu ide ibunya. Joo Won juga menjelaskan bagaimana tingkah lakunya dulu dengan Seul, agar Oska tidak salah paham, itu bukan dirinya. (saat Ra Im ada di badan Joo Won)

Oska diam saja. Joo won tidak pergi karena Oska masih salah paham.

Oska : Apa kau pikir aku seperti ini karena aku salah paham? bukan itu, aku marah padamu, karena kau mempermalukan wanita itu.
Joo Won : Apa?
Oska : Mereka adalah orang-orang yang ditemui Seul pertama kalinya, dalam situasi tidak nyaman seperti itu, apa kau benar2 harus melakukan itu? apa kau tidak melihat wajahnya saat kau mengatakan itu, kau selalu seperti itu, selalu tidak mau kalah, kau tidak peduli kalau orang lain terluka.
(pantas Oska punya banyak cewek hahaha...memang sensitif dia )

Joo Won : Kak, kau benar-benar menyukai wanita itu?
Oska : Ya.

Ra Im menelepon Oska untuk merubah jadwal, tapi Oska minta ketemu dengan Ra Im. Joo Won ingin tahu kenapa Oska mau bertemu Ra Im.
Oska : Karena dia bisa menghiburku.

Joo Won juga menelepon Seul dan ingin bertemu.

Joo won menemui Seul dan tanya apa hubungannya dengan Oska. Seul berkata kalau Oska itu mantan pacarnya.

Menurut Joo Won, Oska masih mencintai Seul dan ia tidak ingin dijadikan senjata dalam peperangan antara Seul dan Oska.

Seul tetap ingin menikahi Joo Won dan ia juga tidak akan mencampuri urusan pribadi suaminya.
Joo Won : Ha? Ini sebabnya ibuku menyukaimu.
Seul : Dia menyukaiku?
Joo Won : Itu masalahnya, dan Oska masih mencintaimu.

Seul : Apa kau...mencoba mengatakan padaku tentang nilai cinta? Gil Ra Im sungguh mengagumkan, bagaimana ia bisa mengubah seseorang seperti ini?
Joo Won : Aku tahu, seperti itulah dia (Ra Im).
Seul : Kau pasti sangat menyukainya.
Joo Won : Tapi apa yang harus kulakukan?

Oska menemui Ra Im, ia berkata baru kali ini ada wanita yang mengajakku makan kulit babi. Oska menelepon Ra Im untuk membuat Joo Won marah karena Joo Won berdiri di dekatnya. Joo won sudah melakukan sesuatu yang tidak disukai Oska.
Ra Im : Dia selalu melakukan hal seperti itu.

Oska mengeluh meskipun ia bertemu banyak wanita tapi dia tidak mengerti mereka, wanita pertama dan terakhir yang ia cintai menjadi dewi penuntut balas dalam hidupnya, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
Ra Im : Semua penuntut balas di dunia adalah orang yang terluka. Kadang, seorang wanita bisa membenci orang sampai mati dan masih mencintainya.

Ra Im tahu kalau Oska dan Seul ada kesalahpahaman. Oska tahu itu dan mungkin alasan-nya memang karena dirinya sendiri.

Jung Hwan menemui Jong Soo dan berkata kalau hutang sekolah aksi sudah dibayar setengahnya. Jong soo tidak percaya dan akan bicara dengan pihak bank untuk memastikan.

Kim Hee Won melihat seorang pria merokok sembarangan, ia langsung menegur pria itu. Pria itu marah, dan hampir memukul Hee Won. Jong Soo muncul lagi dan menyelamatkan Hee Won. Jong Soo minta pria itu minta maaf pada Hee Won.

Hee Won melihat Jong soo dengan terpesona dan berkata dalam hatinya, Itu pria itu, tapi dia bukan pria yang mendorong kepalaku untuk menyelamatkanmu, pria yang di depanku ini sekarang jauh lebih baik dari pria waktu itu. (Mirip kokonya waktu lihat Ra im senyum saat audisi hahaha setipe..)
Hee Won ke Jong soo : Maaf, apa kau tidak mengenaliku?
Jong Soo : Aku tahu, tapi aku harus pergi.

Jong Soo ternyata menemui Joo Won, ia ingin tahu apa Joo won yang membayar hutang mereka.

Joo Won bercanda dan berkata kalau Jong Soo tidak perlu datang ke sini hanya untuk tanya, kau bisa telp, tapi karena kalian stunt maka selalu ingin menyelesaikan masalah dengan bertemu muka.

Jong soo tanya kenapa Joo Won membayar hutang sekolah mereka, darimana kau tahu masalah hutang? apa Gil Ra Im yang mengatakannya padamu? kalau sekolah aksi punya hutang?
Joo Won : Aku tidak mendengarnya dari Gil Ra Im, tapi situasinya mirip.

Jong Soo : Situasi seperti apa? Jelaskan.

Ada flashback, ketika Joo Won masih ada di badan Ra Im, ia melihat semua catatan Ra Im dan ia mendapat telp tentang perpanjangan pinjaman.
Joo Won : Ketika aku ada di kantormu, aku tidak sengaja menerima telp tentang itu, cukup?

Jong Soo : Jika kau mendapat telp seperti itu kau seharusnya berkata padaku, kenapa kau melanggar batas dan membayarnya sendiri?

Joo Won berkata anggap saja itu investasi, tapi Jong Soo tidak tertarik mendapat investasi dari Joo Won.

Jong Soo : setelah aku membuka sekolah aksi, dalam 5 tahun kami membangun gedung dan pindah kesitu. Kami melakukannya dengan keringat dan kau, dalam sekejap, mengubah kami menjadi lelucon, apa kau tahu itu?

Joo Won : Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa membiarkan-nya (Ra Im) menerima telp seperti itu. Aku baru jalan dan tiba2 mendengar telp dan menjawabnya. Apa harus dia yang menjawabnya, jika dia yang menjawab, dia pasti akan mengatakan kata2 menyedihkan seperti 'saya minta maaf' aku benci itu, itulah mengapa aku membayarnya.

Aku takut kau akan marah makanya aku hanya membayar setengahnya saja. Dan jangan khawatir, aku punya catatan akurat, karena ini bukan amal, jadi bayar-lah kembali dengan disiplin.

Jong Soo : Meskipun aku akan membayarnya, aku tidak akan membayarmu, ambil kembali uang yang kau bayarkan karena aku akan mengatakan-nya pada bank.

Tindakan Joo Won yang membayar hutang sekolah aksi dimana Gil Ra Im ada didengar Tuan Park dan ia kaget, jika seorang pria membayar hutang wanita, berarti wanita itu mengancam CEO dengan kehamilannya.
Tuan Park memutuskan untuk menemui Dokter Lee Ji Hyun.

Tuan Park pura-pura jadi pasien dan ia mengatakan semua gejala klaustro seperti yang di-idap Joo Won. Dokter Lee tanya sejak kapan punya gejala seperti ini?
Park : Sejak...aku membenci pria itu.
Ji Hyun : Pria seperti apa?
Park : Muda, kaya, tinggi, tampan, satu yang kurang yaitu aturan.
Dokter Lee berkata mungkin itu kangen berat. haha

Beberapa stunt mengundurkan diri dengan berbagai alasan, ada yang mau masuk militer lagi, ada yang tidak kuat dll.
Ra Im mengerti dan berpesan, apapun yang kalian lakukan, lakukan hal yang membuat hati kalian berdebar, karena itu akan menjadi impian kalian.

Jong Soo melihat Ra Im dari atas dan mengajak mereka semua keluar untuk mencari lokasi.

Jung Hwan menemui Joo Won di kantornya, ia mengajak Joo won lagi hahaha
Joo Won ketika diajak mencari lokasi justru minta kalau ia saja yang memilih lokasi, karena sekolah aksi tidak begitu bagus keuangan-nya, ia bisa memilih lokasi yang bagus bahkan sesuai hongsui. Joo Won setuju untuk ikut.

Jung Hwan cerita kalau Ra Im kesal, karena ada dua stunt yang keluar, jadi Joo Won bisa mendekati Ra im saat perasaan Ra Im depresi, kau bisa mengatakan : Gil Ra Im, kehadiranmu saja adalah keajaiban bagi kami. Atau, aksimu memiliki aroma lavender. kau tahu Lavender? simbol satu gertakan (pantes nyamuk takut dengan aroma lavender hehe) Apa aku harus mengatakan lagi padamu?

Joo won heran kenapa Jung Hwan membantu mereka. Ia dan Ra Im agar bisa jadian.

Jung Hwan berkata karena Joo Won banyak uang, tentu saja. Aku ingin kau mendapatkan Ra Im, meskipun dia jual mahal, kuharap kau bisa mengerti itu.

Joo won tanya lagi, kenapa Jung Hwan selalu bicara dengan gaya informal padanya. Jung Hwan berkata karena ia lebih tua dari Joo won, ia akan berusia 31 tahun depan. Joo won berkata aku akan 34th.
Jung Hwan syok, apa? lalu mengubah gaya bicaranya haha kau benar-benar awet muda.

Jung Hwan : Baik, lokasinya, apa anda bisa mengatakan pada saya lewat sms? lalu membungkuk dengan hormat dan pergi hehe

Joo won menelepon seseorang, aku ingin mengadakan kunjungan ke Bisong Far East (resort), jadwalkan hari Rabu.

Oska terus berpikir mengapa seul seperti itu. Oska akan mengadakan konser dan managernya membawa barang2 untuk dijual saat konser, selimut, bantal, dan t-shirt Oska. Oska tidak terlalu peduli apa ia akan mendapat untung atau tidak dalam konser ini.
Oska ingin mengadakan kasting untuk tamu artis tapi managernya minta Oska latihan.

Oska menemui Tae sun dan tanya apa TAe sun sudah mengikat kontrak dengan Seul. Tae Sun berkata hubungan Oska dengan ahjumma itu sepertinya tidak berjalan baik. Bukan urusanmu, kata Oska. Apa kau sudah tanda tangan kontrak?
Belum, kata Tae Sun.

Ketika ditanya kenapa tidak menuntut plagiat itu, Tae sun berkata ia merasa kasihan dengan pria itu. Oska mengambil kesimpulan, kau mengenal orang itu.

Oska lalu tanya dimana Seul. Tae sun sadar Oska kesini untuk mencari Seul. Oska ingin Tae sun menjadi bintang tamu di konser Natal-nya. Ternyata Seul melihat Oska datang.

Joo won dan beberapa pekerja konstruksi memeriksa lokasi, ia memuji lokasi itu, kelihatan bagus, bagus..

Joo won berkata pada Kim kalau ia sudah minta setiap pohon tidak diusik. Anak buahnya mengatakan, sesuai dengan perintahmu, kami tidak mengganggu alam. Joo won puas, dan ia juga minta villa-nya juga didekor sesuai alam. Jangan lupa kalian menekankan poin2 itu selama masa publikasi. Juga mengenai konsep resort penyembuhan.

Anak buah Joo Won : Baik Pak.
Pihak kontraktor berkata konstruksinya sudah hampir selesai, bisa dibuka akhir bulan ini.

Lalu rombongan stunt datang. Semua keluar dari van dan mengagumi pemandangan-nya. Lalu Joo Won melihat Ra Im dan tersenyum manis, Ra im melotot.

Jung Hwan : Oh! bukankah itu "pria yang pintar membuat uang?" Bagaimana kau bisa disini? Kami datang untuk latihan.
Joo won : Aku datang untuk kerja.

Ra Im kesal, apa ini, apa benar ini kebetulan? Jung Hwan dan Joo Won bersamaan menjawab : Ya. (berarti jelas bukan kebetulan haha)

Jong soo ke Jung Hwan, aku harus bicara denganmu. Jung Hwan mengiyakan dan ia memberi kode pada Joo Won, jangan khawatir, aku akan segera kembali setelah dipukul :)

Semua jalan ke dalam, tapi Joo won menarik ransel Ra Im dan melemparkannya ke rekan2 Ra Im, kau tetap disini. Ra im marah, Joo Won heran, kenapa? kita harus bicara. Aku sibuk tapi apa kau masih belum memutuskan?
Ra Im : aku juga bukannya tidak punya kerjaan untuk memikirkan hal yang tidak penting.

Joo won : Kenapa kau mengulur-ulurnya sedemikian lama. Baik, nanti apa kita bisa bicara? saat kita sendirian. Beberapa waktu lalu kau bertemu Choi Woo Young, apa yang kau lakukan ketika bertemu dengannya?
Apa kalian (Joo Won membuat mimik lucu dengan wakajnya) seperti itu lagi?

Ra Im : Apapun yang kami lakukan, itu bukan urusanmu.

Joo won jadi kesal dan teriak, Bagaimana itu bukan masalahku? Kita sudah berciuman!

Ra Im terbelalak dan segera membungkam mulut Joo won dengan tangannya. Sambil melihat sekeliling apa ada yang mendengar teriakan Joo won.
Ra im : Apa kau sudah bosan bernafas? Kau ingin aku mengirim-mu ketempat yang indah dan tenang? (alam lain maksudnya...)

Seorang stunt memanggil Ra Im dari balkon, sunbaenim!
Ra Im : Ya aku akan datang!
Joo Won teriak pada stunt itu, apa kau tahu beranda seperti apa itu? Cepat masuk!

Jong Soo mengumpulkan tim stunt dan berkata ia akan memilih pemimpin untuk sekolah aksi tahun depan. Jong Soo akan mengundurkan diri.

Joo Won terlihat bosan tapi ia semangat ketika mendengar kata2 itu. Ra Im mengatakan, kami mengganti pemimpin setahun sekali, agar jika pemimpin-nya terluka atau meninggal dunia, maka tim akan tetap bertahan. Siapapun yang akan menjadi pemimpin, demi melindungi dan menjaga tim adalah tradisi yang dipertahankan oleh para sunbae kami.

Jong soo : sebagai pemimpin tahun 2011, Direktur Hwang Jung Hwan akan bekerja keras.

Wow...Jung Hwan menerima balasan baik karena sudah 'menjodohkan' orang hehehe...
Jung Hwan senang, terima kasih atas dukungan kalian, mohon bantuan kalian. Semua tepuk tangan dan bersorak.

Joo won keluar dan menemui Jong soo. Joo Won mengaku tadi itu mengesankan, karena sebagai sesama orang yang memegang posisi Direktur, susah untuk turun dari kekuasaan.
Jong soo : Aku lebih baik darimu.

Joo won menyindir : Arab yang kukenal biasanya rendah hati (Joo Won mengolok Jong soo yang tampak seperti Arab, wajah Jong soo yang spt bule itu..) aku ingin tahu, apa Gil Ra Im akan jadi Direktur satu saat kelak?

Jong Soo : Dia berbakat
Joo Won : Meskipun tidak direncanakan, kecelakaan bisa terjadi dan Gil Ra Im tidak bisa menghindarinya?
Jong Soo : Ya, selalu seperti itu.

Joo Won : Apa kau tidak bisa memecatnya saja? dengan alasan tidak bermoral atau apa?
Jong Soo : Bukan-nya aku tidak mencobanya, tapi bagi Ra Im, aksi adalah segalanya. Apa hak-ku mengambil sesuatu yang adalah segalanya bagi seseorang? (oh so sweet hehe..)

Joo won : Maka tidak ada cara lain, aku akan mengambilnya saja. Sekarang, aku punya hak sedikit.

Di dalam villa, semua stunt tidur di sembarang tempat, di karpet, di sofa dll. Joo Won masuk dan mencuri dua lembar selimut dari beberapa orang dan menyelimuti Ra Im yang tidur di pojokan. Joo Won berbaring di samping Ra Im dan melihat Ra im tidur.

Joo won tersenyum melihat Ra Im. Ra Im mengerutkan dahi lagi, Joo Won menirukan Ra Im beberapa saat lalu melakukan kebiasaan-nya, menyentuh dahi Ra Im untuk menghilangkan kerutan-nya.

Ra Im terbangun dan keduanya berpandangan.

Suara Joo Won : Mengapa selalu muram dalam mimpimu?
Suara Ra im : Karena dalam mimpiku, kau ada di sana.

Suara Joo Won : Apa kau tidak bahagia denganku bahkan dalam mimpimu?
Suara Ra Im : Meskipun begitu masuklah ke dalam mimpiku, besok pagi dan juga besoknya lagi.


source: (Thank you and credits to
http://kadorama-recaps.blogspot.com/
http://www.natnatvip.org/
and all sources for the information and pictures)

read more

Korean Drama Secret Garden Episode 19 synopsis/summary/recap - 20 Episode Korean Drama Secret Garden/시크릿 가든


[剧 名]:秘密花园/시크릿 가든/Secret Garden
[播 送]:韩国SBS
[类 型]:SBS周末
[首 播]:2010年11月13日
[时 间]:每周六日北京时间21点00分播放
导 演]:申宇哲《巴黎恋人》、《布拉格恋人》、《恋人》、《On air》、《City hall》
[剧 本]:金恩淑《巴黎恋人》、《布拉格恋人》、《恋人》、《On air》、《City hall》
[主 演]:玄彬 河智苑 尹相铉 金莎朗 李必立
[集 数]:计20集
[简 介]: 《秘密花园》由《On air》、《巴黎恋人》、《布拉格恋人》的申宇哲导演与金恩淑编剧携手打造,讲述了两名主人公互换灵魂而引发的浪漫爱情故事,韩国女演员河智苑将担任该剧女主人公

Details

* Title: 시크릿 가든 / Secret Garden
* Genre: Melodrama, fantasy, romance
* Episodes: 20
* Broadcast network: SBS
* Broadcast period: 2010-Nov-13 to TBA
* Air time: Saturday & Sunday 21:45

Synopsis

The drama tells the story of Kim Joo Won (Hyun Bin), a seemingly perfect man who hides an arrogant and eccentric side, and Gil Ra Im (Ha Ji Won), a stuntwoman whose beauty and body are the object of envy amongst top actresses. One day they went deep into the mountains and entered a strange house, where a strange grandmother offered them chocolate to eat. The next day, they found themselves in the other's body.

Cast

* Hyun Bin as Kim Joo Won
* Ha Ji Won as Gil Ra Im
* Yoon Sang Hyun as Oska (Joo Won's cousin)
* Kim Sa Rang as Yoon Seul
* Lee Philip as Im Jong Soo
* Lee Jong Suk (이종석) as Sseon
* Yoo In Na as Im Ah Young
* Kim Ji Sook as Moon Yeon Hong
* Park Joon Geum as Moon Boon Hong
* Kim Sung Oh (김성오) as Secretary Oh
* Choi Yoon So as Kim Hee Won
* Kim Sung Kyum as Moon Chang Soo
* Lee Byung Joon as Park Bong Ho
* Sung Byung Sook as Park Bong Hee
* Yoon Gi Won as Choi Dong Kyu
* Yoo Seo Jin as Lee Ji Hyun
* Kim Gun as Yoo Jong Heon
* Song Yoon Ah as herself (cameo)
* Kang Chan Yang (강찬양)
* Jang Seo Won (장서원)

Production Credits

* Director: Shin Woo Chul
* Screenwriter: Kim Eun Sook
source: http://www.natnatvip.org/



Characters of Secret Garden
source: http://www.dramabeans.com

Secret Garden Episode 19 synopsis/summary/recap

Ra-im pulls back as Joo-won asks if they’ve kissed before. She starts reciting Joo-won’s “Kim su-han-mu, the tortoise and the crane…” chant, saying that she’s protecting him till his memory comes back, like he’d protected her.

He balks at the frank way she speaks to him, but she’s unruffled and tells her not to order her around. Plus, if he wants to see her, then he should come to her, rather than having her summoned. Why could she not be this assertive with the 34-year-old Joo-won? In any case, 21-year-old Joo-won is startled and even backs up, which is hilarious.

He instructs her to move her stuff here until he figures out why he likes her — and later, to leave upon his say-so. Nice that his sense of romance is still intact.

Ra-im goes one step further by casually offering to be the Little Mermaid and disappear into bubbles. She tells him to think it over, and leaves.

He has no idea what to with her, and her newfound confidence in their love just compounds his confusion. From outside, she turns back to give him a jaunty wave, and Joo-won wonders, “Why is her smile so pretty?”

He chases her down to offer a ride, and she asks why it took him so long to catch up, as she was walking extra slowly and “looking totally pretty from the back.” Gah, maybe Joo-won left his conceit behind in her body after the last swap.

At the action school, Ra-im hears disappointing news: the Dark Blood crew have opted to go for a Hong Kong actress instead. She bears the news well and optimistically says that just getting the role was enough to fulfill her dream.

Jong-soo tells Joo-won not to forget who Ra-im is, or that he put up his own life for her. That confuses Joo-won, who asks himself, “I risked my life for a short-legged woman like that?”

Despite the cheery face in front of her teammates, Ra-im is more disheartened about losing the job than she let on, and she broods alone in the locker room, remembering all the work she’d put into the project. Joo-won finds her there and can see that the movie was important to her; she tells him that he’d made the miracle happen for her, and apologizes since it didn’t work out.

Joo-won takes this moment to ask Ra-im about one of her habits (how she makes use of leftover soap pieces), and she starts to reply before realizing that there’s no way that this (amnesiac) Joo-won would know that. He explains that he’d seen it in her locker, then realizes he hasn’t.

At this sign that his memory might be trickling back, Ra-im waits anxiously while he thinks, trying to recall more things… like Ra-im wearing sexy lingerie. Which earns him a swift kick to the shin.

Seul finds Tae-sun staying at Oska’s place, and they engage in a round of not-quite-jealous-sparring, with Tae-sun smirking that he didn’t leave Korea because Oska kept him back. He even pointedly asks Seul’s age, which raises her hackles — is the pretty boy actually trying to suggest he’s more appealing because he’s younger than her?

Oska joins them, as clueless as ever, and merely tells Seul that he’s gotta keep Tae-sun nearby in case he runs away. Seul snaps, “And what if I run away?”

He takes her aside for some business talk — he’s resuming activities with his new album and an MV — and Seul asks Oska if Tae-sun is gay. She’s shocked that Oska knew all this while, but he still hasn’t put two and two together and says that it’s “not like that” between them. Seul is sharper to pick up on the vibe and says that his thick-headedness is why he goes around hurting people without knowing it.

Joo-won interrupts the conversation, and is immediately taken with Seul’s beauty, to Oska’s disgruntlement. Joo-won flatters her while Oska blusters that she’s not for him, and she gets to enjoy the reversal of being the object of jealousy, rather than the one feeling it. Heh.

Mom drops by, and Joo-won tells her about the girlfriend he has discovered he has. Mom is pleased at Joo-won’s assessment of Ra-im as lacking feminine coyness and having only a so-so figure.

He can see from her reaction that she dislikes Ra-im, and she asks eagerly, “If I say I don’t like her, will you stop dating her?” But no, Joo-won shakes his head like a little boy and replies, “No~ope. I like her.”

Joo-won asks his mother about the firefighter who’d saved him from the elevator, wondering if it would be too strange to pop up now, 13 years later, to thank the man. Mom’s smile falters and she uneasily says that he shouldn’t since she already took care of it, but agrees to look up his information to satisfy him.

Ah-young is shocked to hear that her dreams were right-on, because she dreamt another one last night, and it was spooky enough that she’s afraid of sharing it.

Pressed to answer, Ah-jung explains dreaming of a tall black door, in front of which three children wearing white were crying. Joo-won was also on the side crying, while Ra-im yelled. Upon waking, Ah-jung had been filled with foreboding.

Joo-won calls Ra-im for some spa time, declaring that his purpose is to check out her figure. Oh, boys and their one-track minds.

She gets annoyed when he says he’s done this with other women, though she gets back at him by insinuating that she’s also had quite a bit of experience with men. She repeats the comments he’d misinterpreted at their first meeting (about men liking to “do it” on roofs and in cars, when she’d been referring to stunts and he’d assumed she meant more frisky activity).

Joo-won retorts that she can’t fool him with the same line twice — another slip that reveals that he’s getting back snippets of his memory.

She’s so happy that she hugs him, and he says suggestively that he might be on the cusp of remembering other things… while trailing his hand lower down her back. Incorrigible.

Ra-im twists his arm (literally), pinning it painfully behind his back, and shows him a more accurate representation of what their physical relationship was like. (I know that it’s a funny gag for this moment, but is anyone else bothered about the actual truth in that statement?)

When Joo-won drops her off at her place later that night, his reaction is just as it was the first time. Horrified that he’d be involved with someone so poor, he tells her to erase his number from her phone, and immediately leaves.

Oska loves Tae-sun’s song and ruffles his hair affectionately, which earns him an annoyed glare. I know Tae-sun may end up with a bruised heart, but I do love all the double entendres and hidden meanings in their interactions — meanings to which Oska remains solidly oblivious.

Joo-won comes in — wearing his blue tracksuit, earning him a round of mocking from both Oska and Tae-sun — and asks his cousin about what kind of woman Ra-im is. Oska starts to answer that she’s his fan, and hearing that is enough for Joo-won to decide that she won’t do. Ha.

It’s time for another Mom face-off as Seul meets with Oska’s mother, but this one thankfully yields much more instant gratification than the angst of that other Mom. Oska’s mother is insulted that Seul would date Joo-won and then switch to Oska, and starts to tell her off.

Oska arrives and asks his mother to back off, defending Seul, but that just earns him a whack on the head with Mom’s purse. She heaps disapproving scorn onto her son and raises her hand a second time to knock some sense into him… only to find her hand blocked in midair.

Both mother and son are stunned at Seul’s audacity, but she holds firm and merely suggests they talk things out over drinks. And so the trio relocates to a bar, to duke things out the Korean way: showdown by liquor.

Seul and Mom take turns taking shots — both in the drinking sense, and the verbal offense sense, volleying back and forth. I love that while these two ladies trade barbs, Oska sits there meekly, pouring drinks and trying to stay out of it, not wanting to get caught in the crossfire between his two women.

The mood takes a turn when Mom takes out her facial spray, worried that the alcohol will dry out her skin, and Seul notes that this is a habit they share. She takes her own spray out, and then Seul and Mom actually bond over their cosmetics preferences.

Oska can’t believe this — they’ve gone from fighting over him to acting like spa buddies, and when he complains, Mom just asks, “Are you still here?” Seul tells him that if he’s bored, he could sing (meaning: Get out of our hair and go occupy yourself with the karaoke, boy). LMAO.

In fact, Seul and Mom are still drinking later when he arrives home. He receives some good news, though — he’s been contracted as a spokesperson advocating nonsmoking, which means his public image has recovered and his days of hardship are over.

Oska drops by the action school to check on Ra-im and ask how things are with 21-year-old Joo-won. Ra-im answers that she finds him and his youthful energy adorable, even with his pervy tendencies. He’s also starting to remember in bits and pieces, which is promising.

Oska drives her home, and they banter back and forth in their mock-flirtatious way like they used to — until Joo-won interrupts to say, “What a pretty picture.” Just like old times indeed.

Joo-won protests at their cozy vibe — didn’t she say she loved him? What are they doing together? Thoroughly enjoying this, Ra-im links arms with Oska and invites “oppa” in for tea while Joo-won ineffectually demands an explanation.

Standing at a distance is Mom’s personal secretary, who has grown tired of this constant routine (you’re not the only one, buddy) and wishes dearly that Joo-won could be better about avoiding the secretary’s surveillance. The secretary reluctantly takes out his phone to report to Mom, who actually has the temerity to blame the Gils for forcing her to “stoop this low” for her next move. Responsibility, she knows not what it is.

While Ra-im fixes Oska coffee, Joo-won complains about the Oska poster hanging on her wall. But he gets back at them by saying that if Ra-im and Oska date, then he can have Seul (with her 36-24-34 measurements) — a comment that raises the hackles of both.

Mom calls Joo-won (in time to break up a brewing fight as Oska kicks Joo-won in retaliation) to admit the “truth” about the firefighter. She says that he was Ra-im’s father, but also that Ra-im had used this knowledge to bind Joo-won to her, preying on his guilty conscience.

Joo-won asks Oska to leave them alone, and gets straight to the point. Did her father’s death have anything to do with his accident? She confirms it, and tells him that to explain everything that happened between them would make for a very long story (and don’t we know it).

She starts to tell him the whole truth, but he declines to hear it, saying coolly that this is something he’ll have to remember on his own. If it’s true that she tricked him before and is trying to trick him now, he might fall for it again.

He goes home to work things through, and asks his housekeeper why she doesn’t clear away the cash on his bedside table. She answers that he’d been very attached to the 45,000 won, in addition to a few other items.

He sits there pondering the pile of seemingly random objects stacked in front of him, wondering what he could have possibly valued so dear about that vacuum, or basket of tangerines, or women’s clothing.

He calls Secretary Kim to ask about them, but Secretary Kim wails in frustration, “How am I to know that?”

In a bit of self-parody, Ah-young happens to get cappuccino foam on her lip, and Secretary Kim recognizes that as his chance to make a move. Offering to wipe it for her, he leans in and kisses her — only the reaction he gets is not as romantic as he’d hoped. Ah-young shoves him back and throws water in his face for kissing her without her permission, and he pouts that the guys never wait for permission in the movies. Yeah, well that’s the price you pay for thinking that scenes in dramas are acceptable real-life behavior.

Oska calls Seul out to take her for a walk, ignoring her protests that people will see since that that’s the point. Taking her hand, he walks with his head held high while bystanders gawk, and when people ask questions, he declares frankly that he’s dating Seul. He tells Seul that this is their first time walking outside holding hands, like a normal couple.

A few petulant fangirls complain that this is betrayal, but he says he wants to date too — he’s 36, not an idol boy — and urges them to jump ship to 2PM or Beast instead. LOL.

In his library, Joo-won finds the page left in his copy of Alice in Wonderland, and now the last line has been altered, with lines added:

“The Little Mermaid was about to disappear, and at that moment, the prince realized the truth and said to the princess, ‘Is this the best you can do? Are you sure?’ and broke off the engagement. He ran to the Little Mermaid, but she’d noticed the water bubbles and developed an air-bubble washing machine and became a chaebol. Meanwhile, the prince went broke with a bad investment and became the Little Mermaid’s Secretary Kim, and they lived a long, long, really looooong time.”

OMG. That’s priceless.

Joo-won initially scoffs at this childish story, ready to dismiss it, but then recognizes his own handwriting. Puzzling over that, he recalls Ra-im’s offer to turn into the Little Mermaid, and finally, that does the trick — it triggers his memories, which come flooding back to him.

Joo-won races outside, heading for Ra-im while his brain releases fragments in quick succession. They come in a barrage, in reverse order, starting with the most recent memories and finally landing on one we haven’t yet seen — from the firefighter’s funeral thirteen years ago, when a teenage Ra-im had sobbed for her father. That last one stuns him, because it’s one that’s been repressed for the last thirteen years (as opposed to the past week).

When he shows up at her door, she thinks he’s still upset about the news of her father and starts to explain. To her surprise, he grabs her in a hug, which awakens the hope that he’s recovered his memory.

However, Joo-won deflates her hopes by telling her that he hasn’t remembered, and furthermore, he announces that he’s planning to go on another blind date with another bride candidate. He says that the more she insists that they were in love, the more he can’t believe it, since she’s not his type.

Ra-im looks at him with hurt and confusion, as he tells her that she’s pretty dumb not to catch on — of course he remembers, that’s why he’s here.

Realizing that he was just pulling her leg, Ra-im starts to cry, which startles him enough that he apologizes for teasing.

He kisses her on the forehead, and tells her, “I love you. That one’s mine.” She’s still smarting from the lie and calls him a jerk, so he repeats the kiss and adds, “I really love you. That’s your father’s.”

Now that his entire memory is intact, Joo-won relates the story of his accident, when he’d been stuck inside that elevator with an injured leg, fearing that he was going to die. As Ra-im’s father had gone to check for more survivors, he’d prayed that prayer for safety.

When the doors opened, Joo-won saw a firefighter holding out a hand. But with his leg injury, he couldn’t reach, so the man had entered the elevator and given him oxygen. While the elevator had shaken on its unsteady cables, the doors had slammed shut and Ra-im’s father had radioed for help. Ra-im’s father had used his axe to force the doors open, and lifted Joo-won out.

Joo-won had reached down to pull Dad up, just as the elevator started to shake. Immediately Ra-im’s father had known he wouldn’t make it, and perhaps Joo-won had sensed it too, because he had grabbed the man’s hand even tighter and begged him to climb up.

Ra-im’s father, however, had pulled his hand out of his grasp, knowing that if held onto it, both of them might die. He’d insisted that Joo-won escape to safety, ignoring Joo-won’s sobs, and asked him to tell his daughter that he loved her.

With the cable ready to snap, Dad had shoved Joo-won back — just as the elevator crashed down the shaft into flames.

Ra-im sobs as Joo-won finishes the story, ending on her father’s last words and apologizing for taking so long to pass along the message. Ra-im tells him it’s okay and thanks him for letting her know how much she was loved.

Together, they visit Dad’s memorial vault to pay their respects, and Joo-won again apologizes (this time to Dad) for being so slow to convey his last words. In fact, he’d tried once before to pass along the message, but had been unable to — he means the day he’d seen Ra-im sobbing at the funeral, but Ra-im looks at him curiously at the comment.

Joo-won thanks Dad for saving him and asks for his daughter’s hand, promising to make her happy for the rest of her life.

Afterward, he wonders (with an uncertainty that is endearing) whether her father would’ve liked him, and seems genuinely upset when she says no — why would he like the guy who’s always making his daughter cry?

She tells him there’s only one way to remedy that — for them to love each other like crazy. He smiles at that, because that’s one task they’ve got well covered.

Joo-won’s mother expresses her joy at the return of Joo-won’s memory, but her smile fades when he asks pointedly if she’s truly happy rather than fearful. He trusted her, “But you were bad till the end.” Not only did she act wrongly to him and Ra-im, but to herself as well by making up such a horrible lie.

She shrills, “So what of that stupid little lie?” He replies evenly, “You weren’t always right, but when you weren’t being right, you were still always confident and cool. I loved that mother. But this time, you’ve lost both your confidence and me. So from now on, I won’t live as your son. I’m truly sorry, but I’ve lived as your son for 34 years. For the rest of my life, I’ll live as her husband.”


(Special thanks and credits to for the synopsis: http://www.dramabeans.com/)

source: (Thank you and credits to
http://www.dramabeans.com/
http://www.natnatvip.org/
and all sources for the information and pictures)

read more